7 Perusahaan Ini Mulai Pekerjakan Robot Gantikan Manusia

Ilustrasi robot teknologi AI-Generatif yang menggantikan peran manusia. (Foto:Dok/Cubic)

JAKARTA – Teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) akan membuat manusia kehilangan pekerjaan di masa depan benar-benar nyata.

Kemunculan teknologi AI menimbulkan salah satu kekhawatiran, lantaran berpotensi menciptakan banyaknya tingkat pengangguran di masa depan.

Meski demikian, banyak pakar yang memprediksi teknologi AI akan menciptakan banyak pekerjaan baru di masa depan. Salah satunya yang berhubungan dengan soft-skill, sebab tak bisa tergantikan oleh robot.

Melansir dari amazon, AI-generatif mendulang popularitas sejak kemunculan ChatGPT pada akhir 2022 lalu. Layanan yang dibuat oleh OpenAI tersebut, memicu raksasa teknologi lain mengembangkan teknologi serupa.

AI-Generatif adalah tipe AI yang dapat membuat konten dan ide baru, termasuk percakapan, cerita, gambar, video, dan musik.

Teknologi AI mencoba meniru kecerdasan manusia dalam tugas komputasi nontradisional, seperti pengenalan gambar, pemrosesan bahasa alami (NLP), dan terjemahan.

AI-generatif merupakan langkah selanjutnya dalam teknologi kecerdasan buatan di masa depan.

Selain itu, AI-generatif sendiri sudah banyak diadopsi di berbagai aplikasi sehari-hari. Selain itu, ternyata sudah ada beberapa perusahaan yang menggantikan peran manusia dengan robot AI.

Berikut dirangkum beberapa perusahaan yang sudah mempekerjakan robot AI, Rabu (7/2/2024), melansir dari TechCo:

MSN

Portal pesan singkat MSN memutuskan mengganti pekerja manusia dengan AI, bahkan sebelum teknologi itu booming gara-gara ChatGPT. Pada 2020, MSN memangkas beberapa posisi karyawan yang bertanggung jawab menulis berita di laman perusahaan.

MSN menggunakan software AI untuk menulis konten. Menurut perusahaan media yang memasok jurnalis untuk menulis konten di MSN, PA Media, keputusan itu menyusul kesulitan keuangan yang dialami MSN kala itu.

Google

Di awal tahun ini, Google telah mengumumkan dua kali gelombang PHK dan diprediksi masih akan berlanjut. CEO Sundar Pichai secara eksplisit mengatakan ada beberapa pekerjaan yang sudah bisa digantikan dengan AI.

Kebanyakan yang terdampak adalah pekerja di divisi iklan. Google juga menyebar penggunaan AI pada divisi customer care dan proses penjualan iklan demi meningkatkan efisiensi operasional.

Dukaan

Perusahaan e-commerce berbasis Bengaluru ini mengganti 90 persen pekerja customer support dengan chatbot yang dikembangkan secara internal. Perusahaan mengklaim chatbot membantu perusahaan memangkas biaya dan mengurangi waktu tunggu bagi pelanggan.

Ikea

Pada Juni 2023 lalu, Ikea mengatakan telah memanfaatkan AI bot yang dinamai ‘Billie’ untuk menjawab panggilan atau call center. Namun, Ikea tidak melakukan PHK ke pekerja manusia di call center.

Perusahaan mengalokasikan para karyawan call center ke divisi penasihat interior design.

BlueFocus

Agensi pemasaran asal China ini mengakhiri kontrak dengan para penulis konten dan designer karena ingin sepenuhnya memperkerjakan AI. BlueFocus mengantongi lisensi Azure OpenAI milik Microsoft. Lalu, mereka juga bermitra dengan bot AI Baidu bernama Ernie untuk membangun sistem pelayanan pemasaran secara penuh.

SalesForce

Perusahaan software asal AS ini memecat 700 karyawannya atau 1 persen dari total SDM. Jumlah tersebut merupakan penambahan dari PHK yang dilakukan sebelumnya dan berdampak pada 10 persen karyawannya.

Seperti Google, Salesforce tidak mengumumkan secara blak-blakan rencana untuk menggantikan manusia dengan AI. Namun, bujet perekrutan SalesForce yang dipangkas habis-habisan berbarengan dengan jumlah investasinya yang makin banyak untuk AI.

Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa SalesForce telah menggantikan peran manusia dengan AI.

Duolingo

Pada Januari lalu, Duolingo mengumumkan pemberhentian yang berdampak pada 10 persen pekerja kontraknya. Sebab, perusahaan belajar bahasa asing tersebut sudah beralih ke AI untuk penerjemahan konten.

Selain 7 perusahaan yang telah dan diisukan menggantikan pekerja manusia dengan AI, ada beberapa perusahaan lain yang juga dilaporkan akan mulai mengikuti langkah serupa. Dua di antaranya adalah IBM dan BT.