TEL AVIV – Badan intelijen Amerika Serikat (AS) mengungkap laporannya, bahwa pasukan Israel gagal berperang melawan Hamas di Gaza, Palestina.
Pasukan Israel Defence Force (IDF) hanya mampu melenyapkan 20-30 persen pasukan Hamas sejak perang pecah di Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu.
Hasil analisis Intelijen AS, angka tersebut menunjukkan, bahwa pasukan Zionis Israel masih jauh dari kemenangan untuk melenyapkan Hamas.
Pemerintah dan militer Zionis bertujuan untuk melenyapkan kelompok perlawanan Palestina tersebut, dan memulangkan semua sandera.
Laporan analisis intelijen tersebut telah dipublikasikan melalui Wall Street Journal (WSJ), Ahad 21 Januari 2024.
WSJ yang mengutip laporan tersebut, perkiraan militer Israel, melaporkan bahwa kekuatan Hamas berjumlah sekitar 30 ribuan personel sebelum perang.
Pekan lalu, pasukan IDF mengeklaim bahwa 9 ribu dari jumlah tersebut telah terbunuh. Namun klaim itu kemudian ditepis Hamas, dengan menegaskan bahwa mayoritas korban tewas dalam invasi brutal Zionis adalah warga sipil.
Menurut laporan WSJ, meskipun sebagian besar wilayah Gaza hancur, penilaian baru intelijen AS menunjukkan kelompok Hamas masih jauh dari kehancuran.
Taktik Hamas telah berubah sejak awal perang, di mana kelompok tersebut memfokuskan perang gerilya pada kelompok-kelompok kecil dan bersembunyi di balik perangkap yang mereka buat untuk tentara IDF.
Menurut perkiraan AS, Hamas memiliki cukup amunisi dan senjata, untuk memungkinkan mereka terus menyerang IDF di Gaza selama berbulan-bulan.
Selain itu, sebuah laporan rahasia AS menunjukkan bukti bahwa dalam upaya untuk memulihkan kendalinya, Hamas sedang membangun kembali pasukan polisi di Kota Gaza.
IDF juga melaporkan jumlah yang sedikit berbeda dan mengeklaim, bahwa 16 ribu milisi Gaza telah terluka, setengah dari mereka tidak mampu dan tidak dapat kembali berperang.
Para pejabat Israel, lanjut laporan WSJ, mengakui tujuan utama Hamas adalah bertahan hidup, meskipun mereka mengalami kerugian.
Data intelijen itu muncul di tengah tekanan AS terhadap Israel untuk mengurangi skala operasi di Gaza, dan tujuan perang secara keseluruhan, mulai dari menghancurkan kelompok Hamas hingga melenyapkannya sebagai ancaman.
Perang Israel Gagal Total
Sebelumnya New York Times (NYT) melaporkan, bahwa seluruh tujuan perang Israel di Gaza telah gagal.
Laporan ini mengutip pengakuan para komandan militer Zionis, yang terkejut dengan fasilitas canggih milik Hamas, jauh di luar perkiraan.
Menurut laporan tersebut, komando tinggi militer Israel telah menimbulkan keraguan mengenai kelayakan target Israel di Gaza, mengingat kemajuan Israel yang terbatas dalam membubarkan Hamas.
“Israel menguasai sebagian kecil wilayah Gaza pada titik perang ini dibandingkan dengan yang direncanakan dalam rencana pertempuran sejak awal invasi, yang ditinjau oleh The New York Times,” bunyi laporan tersebut.
“Lambatnya operasi tersebut menyebabkan beberapa komandan Israel secara pribadi mengungkapkan rasa frustrasi mereka atas strategi pemerintah sipil di Gaza,” lanjut laporan NYT.