Tinggi Gelombang di Perairan Tanjungpinang-Batam 1,5 Meter, Ini Penjelasan BMKG

BMKG
Prakirawan BMKG Kelas I Hang Nadim Batam, Fitri Annisa. (Foto:Irvan Fanani/Ulasan.co)

BATAM – Stasiun Meteorologi Bandara Hang Nadim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Batam merespons informasi terkait peningkatan ketinggian gelombang di perairan Tanjungpinang dan Batam yang mencapai 1,5 meter.

Kondisi itu menyebabkan kapal feri yang beroperasi dilarang bersandar di ponton pelabuhan. Mengingat risiko terhempas gelombang yang tinggi.

Otoritas Pelabuhan Sri Bintan Pura pun sempat menunda pelayaran ke Batam hingga situasi dinyatakan aman.

“Ya, peningkatan ketinggian gelombang ini bisa saja terjadi. Namun biasanya berlangsung singkat,” terang Fitri Annisa, forecaster BMKG Batam, Sabtu 02 November 2024.

Fitri Annisa menjelaskan bahwa peningkatan gelombang dapat dipicu oleh hujan lebat yang berlangsung akibat awan cumulonimbus.

Hujan ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga sore hari, dengan intensitas yang bervariasi dari ringan hingga lebat, terutama di wilayah Batam, Bintan, dan Karimun.

“Awan cumulonimbus berpotensi menghasilkan angin kencang,” tambah Fitri.

Menurutnya, angin kencang dapat menyebabkan peningkatan ketinggian gelombang secara tiba-tiba, yang perlu diwaspadai oleh masyarakat.

Fitri juga mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca buruk, dan mematuhi peringatan dari otoritas pelabuhan.

Menurutnya, berdasarkan informasi mengenai ketinggian gelombang rata-rata harian, dalam kategori rendah, ketinggian gelombang biasanya berkisar antara 0,5 hingga 1,25 meter.

Dia kembali menekankan, peningkatan gelombang yang signifikan hari ini. “Jika peningkatan gelombang terjadi secara tiba-tiba seperti ini, umumnya akan berlangsung dalam waktu singkat,” tutupnya.