BINTAN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bintan mencatat sebanyak 55 orang di daerah itu menderita Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyakit ini disebabkan gigitan nyamuk aegypti.
Kepala Dinkes Bintan, Retno Riswati mengatakan, dari data Januari hingga Oktober 2024, penyakit DBD di Bintan dialami anak-anak di atas usia lima tahun dan orang dewasa.
“Mereka semua ada dari kalangan anak-anak dan orang dewasa,” kata Retno, Rabu 7 November 2024.
Ia memerinci, kasus DBD yang terjadi pada Januari sebanyak empat kasus, Februari 12 kasus, Maret 11 kasus, April enam kasus, Mei dua kasus, Juni empat kasus, Juli lima kasus, Agustus satu kasus, September sembilan kasus, dan Oktober satu kasus. “Tapi, untuk bulan November belum ada ditemukan kasus,” ucapnya.
Baca juga: Dinkes Bintan Tingkatkan Kesehatan Mental Remaja Lewat Gerakan Remaja Sehat Ceria
Masih cukup tingginya kasus DBD di Bintan, dia mengimbau kepada seluruh warga untuk melakukan Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN).
Salah satu gerakan PSN itu dengan cara 3 M Plus, yaitu menguras penampungan air, membuang barang-barang yang mudah tergenang air dan menutup penyimpanan air serta memberikan bubuk abate lalu menggunakan kelambu.
“Saat ini curah hujan sangat tinggi tentunya nyamuk dengan mudah berkembang biak. Maka warga harus berantas nyamuk dengan mengalakkan lagi hidup bersih dan sehat. Salah satunya PSN 3M Plus,” pungkasnya. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News