BMKG: Angin Utara Pengaruhi Tinggi Gelombang Laut di Kepri

Gelombang Laut
Perairan Natuna. (Foto: Dok/Tim SAR Natuna)

TANJUNGPINANG – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang mencatat, tinggi gelombang di perairan wilayah Kepulauan Riau (Kepri) disebabkan fenomena angin utara.

Bahkan, tinggi gelombang laut di perairan Anambas dan Natuna mencapai 4 sampai 5 meter.

Kepala BMKG Tanjungpinang, Ahmad Kosasih mengatakan, tingginya gelombang air laut di perairan Anambas dan Natuna dikarenakan adanya faktor angin utara.

Kosasih menjelaskan, terjadinya angin utara di Kepri lantaran adanya perubahan Monsun Asia atau pergeseran matahari, sehingga pergerakan angin akan sangat kuat masuk ke wilayah Indonesia.

“Sebenarnya tidak ada fenomena khusus. Hanya ada angin utara yang membuat gelombang laut cukup tinggi. Perkiraan kita sampai bulan Februari atau awal Maret,” kata Ahmad Kosasih, Ahad 12 Januari 2025.

Dia menambahkan, jika gelombang tinggi air laut yang aman untuk nelayan tradisional yakni 0,1 meter hingga 1,5 meter dengan kecepatan batas angin mencapai 15 knots.

“Jika gelombang cuma 1 meter, tapi angin melebihi 15 knots, maka nelayan tradisional harus waspada,” ucap Kosasih menambahkan.

Selain itu, Kosasih juga menjelaskan, adanya perbedaan tinggi gelombang air laut di setiap perairan Kepri dari 0,5 meter hingga 5 meter.

“Untuk perairan Tanjungpinang, Bintan dan Lingga dari 0,5 hingga 2,5 meter, Batam dan Karimun dari 0,5 hingga 1,25 meter. Sedangkan untuk Natuna dari 0,5 hingga 5 meter dan Anambas dari 0,5 hingga 4 meter,” katanya mengakhiri wawancara.