JAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengungkapkan data sementara, korban gempa magnitudo 6,4 di Yogyakarta, Jumat (30/6) malam.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, bahwa titik pusat (episenter) gempa bumi terletak di koordinat 8.63 LS dan 110.08 BT atau tepatnya berlokasi di 86 kilometer barat daya Bantul, DIY.
Melalui unggahan di media sosial, mereka mengungkapkan satu orang meninggal dunia di kawasan Bantul dan belasan orang lainnya luka-luka berdasarkan data sementara hingga pukul 23.30 WIB.
“Update sementara data korban jiwa gempa bumi di wilayah DIY, Kabupaten Bantul lima luka, satu meninggal dunia. Kabupaten Gunungkidul 3 luka, dan Kabupaten Sleman tiga luka,” tulis @TRCBPBDDIY.
Dalam kesempatan itu, mereka juga mengungkapkan penyebab satu warga Kabupaten Bantul meninggal dunia. Berdasarkan pengakuan petugas setempat, warga tersebut kaget saat gempa dan berujung meninggal dunia.
“Tadi ada gempa, kaget sehingga beliau kena serangan jantung dan meninggal,” kata petugas setempat.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul ,Agus Yuli Herwanta membeberkan detail korban jiwa tersebut.
Warga yang meninggal akibat gempa DIY adalah S, perempuan berusia 67 tahun yang tinggal di Mulyodadi Bambanglipuro Bantul.
Korban S disebut meninggal karena kaget, dan terjatuh dari tempat tidur saat gempa.
“Ada yang luka satu orang karena berlari takut, jatuh. Tapi, juga ada yang meninggal dunia satu barusan karena kaget,” kata Agus Yuli Herwanta, saat konferensi pers secara online, Jumat (30/6) malam.
Tak hanya menimbulkan korban jiwa, Agus juga saat itu memperbarui data kerusakan akibat gempa di Bantul seperti 31 rumah di 12 kecamatan yang mengalami kerusakan. Namun, pendataan masih berlangsung.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan, episenter gempa bumi berlokasi di laut pada jarak 81 km arah Selatan Kota Wates, DIY di kedalaman 67 km.
Berdasarkan laporan BMKG, gempa berdampak dan dirasakan di daerah Kulonprogo, DIY; Nganjuk, Jawa Timur; Kebumen, Jawa Tengah dan Ponorogo, Jawa Timur dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
“Kediri dan Mojokerto dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu),” katanya.