BATAM – Badan Pengusaha (BP) Batam menyosialiasikan rencana pengembangan pulau Rempang sebagai kawasan Rempang Eco-City di simpang Sembulang, Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Jumat (21/07).
Sosialiasi ini merupakan kali pertama dilakukan BP Batam setelah munculnya isu pengembangan Pulau Rempang yang sempat hangat setahun terakhir. Ratusan warga mengikuti kegiatan sosialisasi tersebut.
Dalam kegiatan ini para warga juga menyuarakan terkait keresahan mereka, mengenai rencama relokasi yang akan dilakukan guna memuluskan pembangunan di Rempang.
“Silakan bapak-bapak bangun di Rempang ini, tetapi jangan ganggu kampung nenek moyang kami yang sudah ratusan tahun,” kata Rusli.
Rusli juga menilai, meski pembangunan ini berdampak bagi ekonomi masyarakat, tidak seharusnya kampung-kampung yang telah dihuni harus dikorbankan.
“Intinya kami jangan digusur,” kata dia tegas disambut tepuk tangan dan sorakan warga lainnya.
Mejawab pertanyaan itu BP Batam yang diwakili oleh Direktur Pengamanan Aset (Ditpam) BP Batam, Brigjen Pol Mochammad Badrusq mengatakan, pihaknya akan menyampaikan segala keresahan warga kepada pimpinannya, yakni Kepala BP Batam, Muhammad Rudi.
“Saya tidak bisa memberi keputusan. Yang penting tadi jangan gusur kampung dan kuburan. Itu saya catat dan sampaikan ke pimpinan,” kata dia.
Selain itu, Badrus juga menjelaskan terkait apa saja yang akan dibangun dalam rencana pengembangan Rempang Galang.
Baca juga: Perusahaan Kaca dan Solar Panel Asal Cina akan Bangun Pabrik di Rempang Eco-City
Antaranya akan dibangun kawasan industri, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan makam, pariwisata, argowisata, komersil dan perusahaan, dan cagar budaya.
“Akan ada juga lahan seluar 199 hektare untuk kawasan pemukiman di daerah camp vietnam,” kata dia. (*)
Ikuti Berita Lainnya diĀ Google News