Perusahaan Kaca dan Solar Panel Asal Cina akan Bangun Pabrik di Rempang Eco-City

Bahlil Lahadalia. (Foto: istimewa/ instagram @bahlillahadalia).

BATAM – Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Bahlil Lahadalia, memastikan perusahaan kaca dan solar panel, Xinyi Group asal Cina akan membangun pabrik di Kawasan Rempang Eco-City di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Bahlil sebelumnya, pada Selasa (18/07) bertolak ke kota Wuhu, Cina, mengunjungi fasilitas produksi Xinyi Group, salah satu perusahaan terkemuka dalam industri kaca dan solar panel.

Ia mengatakan, perjalanan ke Cina merupakan tindak lanjut dari rencana investasi Xinyi Group di pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.

“Saya melihat Xinyi adalah salah satu pemain yang terbesar di dunia yang Insyaallah akan melakukan investasi di Indonesia, di Rempang,” ujar Bahlil melalui keterangannya, Kamis (20/07).

Menurutnya, pemerintah sangat mendukung perusahaan yang akan melakukan hilirisasi industri dalam berbegai sektor. Tidak hanya komoditas nikel yang sekarang sedang naik daun, hilirisasi juga dilakukan pada komoditas pasir kuarsa, silika yang selama ini kita ekspor raw material.

“Dengan kita membangun ekosistem pabrik kaca dan solar panel, ini merupakan bagian dari hilirisasi di sektor pasir kuarsa,” katanya.

Rencana pembangunan pabrik ini sendiri merupakan bagian dari pengembangan Pulau Rempang oleh PT Makmur Elok Graha (MEG). Di mana BP Batam telah menyerahkan Surat Keputusan (SK) kepada PT MEG sebagai pengelola pengembangan Pulau Rempang, April 2023 silam.

Sementara itu, Wali Kota Batam yang juga Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi mengatakan, PT Makmur Elok Graha (MEG) akan melakukan tandatangan MoU dengan salah satu perusahaan besar asal Cina untuk pengembangan kawasan Rempang Eco-City.

Rudi bahkan menyebut penandatanganan ini direncanakan akan dilakukan dua bulan setelah tanggal 29 Juli mendatang.

“Kota Batam akan kita bangun, apabila direstui maka dua bulan setelah tanggal 29 Juli PT MEG akan melakukan MoU dengan perusahaan besar dari Cina,” kata dia.

Prosesi MoU antara PT MEG dan perusahaan asal Cina ini, juga akan disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

“Pelaksanaan akan disaksikan oleh Presiden, dan akan dilaksanakan di China nantinya,” paparnya.

Pada kesempatan ini, Rudi menjelaskan pengembangan Rempang Eco-City juga akan membawa dampak positif terhadap berbagai pihak terutama dalam pengurusan sertifikat kepemilikan tanah yang akan melibatkan notaris dalam prosesnya.

Dari total investasi yang direncanakan mencapai angka Rp381 triliun, untuk lahan seluas 17.000 hektare.

Rudi menuturkan lahan tersebut akan dibagi dalam dua kategori yakni kawasan industri, serta pemukiman mewah.

“Dari lahan seluas 17 ribu hektare, bisa dibayangkan berapa surat sertifikat tanah yang diterbitkan. Karena sebagian akan menjadi kawasan industri, dan sebagian akan menjadi kawasan permukiman,” katanya.

Baca juga: Kepala BP Batam Ajak Semua Elemen Masyarakat Dukung Pengembangan Pulau Rempang

Dengan pemanfaatan lahan ini, diharapkan akan membawa dampak positif lain, terutama investasi di bidang properti.

“Akan banyak pembangunan pemukiman baru di sana. Jadi bagi warga di luar Batam, silahkan pindah ke Batam,” terangnya. (*)

Ikuti Berita Lainnya di Google News