Aliansi Mahasiswa Kundur-Durai Sampaikan Refleksi HUT ke-24 Kabupaten Karimun

Aliansi Mahasiswa Kecamatan Kundur-Durai Kabupaten Karimun saat menggelar aksi damai yang menyampaikan refleksi HUT ke-24 Kabupaten Karimun di Lapangan Pamedan, Kta Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu (14/10/2023). (Foto:Dok/Aliansi Mahasiswa Kundur-Durai)

TANJUNGPINANG – Puluhan mahasiswa/i yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kecamatan Kundur-Durai di Kota Tanjungpinang-Bintan menggelar aksi damai menyampaikan refleksi HUT ke-24 Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri).

Aksi tersebut digelar Sabtu (14/10/2023) di Lapangan Pamedan, Kota Tanjungpinang. Aksi damai itu, menyoroti beberapa persoalan yang terjadi di Kecamatan Kundur dan Durai.

Ketua Himpunan Mahasiswa Kecamatan Durai, Kabupaten Karimun, Adiya Bapriyanto mengatakan, aksi tersebut ditujukan kepada Pemerintah Kabupaten Karimun.

Adiya menambahkan, ia bersama kawan-kawan menyampaikan refleksi HUT ke-24 Kabupaten Karimun dengan empat poin tuntutan dalam aksi tersebut.

Pertama, Pemkab Karimun diminta memperbaiki fasilitas kesehatan (faskes) dan alat medis yang memadai untuk menunjang pelayanan kesehatan yang prima untuk masyarakat Kabupaten Karimun khususnya Kecamatan Kundur dan Durai.

Kemudian, pemerintah harus meningkatkan pertumbuhan ekonomi khususnya di Kecamatan Kundur dan Durai. Ketiga, Pemkab Karimun harus transparansi mengenai anggaran beasiswa Kabupaten Karimun.

Poin tuntutan terakhir, mempercepat pembangunan infrastruktur di wilayah Kecamatan Kundur dan Durai.

Adiya menyampaikan, selama kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Karimun Aunur Rafiq-Anwar Hasyim selama ini sudah berjalan baik. Namun menurutnya, ada beberapa yang harus dievaluasi.

Evaluasi itu, lanjut Adiya, khususnya terkait pemerataan pembangunan dan peningkatan sarana prasana terkait pelayanan kesehatan untuk masyarakat.

“Dilihat dari kondisi hari ini khususnya dari beberapa kecamatan yang ada di Karimun terkait sarana prasarana kesehatan belum memadai. Contohnya, belum tersedianya sarana ambulans laut. Dikarenakan beberapa kecamatan di Kabupaten Karimun berada di pulau-pulau, dan tidak tergabung dalam satu pulau. Sarana ambulan laut ini sangat diperlukan untuk masyarakat pesisir,” kata Adiya Bapriyanto, Senin (16/10/2023).

Selain itu, lanjut dia, fasilitas kesehatan dan tenaga medis khususnya UPT Puskesmas di tiap kecamatan masih sangat kurang. Sehingga sering kali harus di rujuk ke RSUD Muhammad Sani Tanjungbalai Karimun.

Belum lagi, masalah penumpukan pasien di RSUD Muhammad Sani masih sering terjadi. Sehingga masyarakat harus menunggu lama untuk mendapatkan pelayanan.

Kemudian Adiya berharap, Pemkab Karimun lebih memperhatikan terkait pembagunan infrastruktur. Namun yang paling penting menurut dia, pemerintah diminta mempaerhatikan pembangunan akses jalan dan penerangan jalan.

“Kemudian beberapa sarana lainnya, seperti fasilitas pelabuhan yang memadai dan pembangunan tembok penahan abrasi di gasris pantai,” pungkasnya.