Disebutkan potensi kerugian akibat banjir rob ditaksir melebihi angka Rp1.000 triliun. Biaya tersebut harus dikeluarkan untuk pembuatan tanggul pantai dan laut, peninggian infrastruktur dan bangunan pesisir hingga biaya relokasi.
LIPI juga membeberkan faktor lain yang ikut mendukung penurunan permukaan tanah Jakarta, salah satunya akibat pertambahan bangunan dalam skala masif setiap tahun.
Ancaman tsunami
Bukan hanya terancam tenggelam, tsunami atau kenaikan gelombang laut yang disebabkan oleh gempa megathrust di selatan Jawa juga diprediksikan berdampak hingga ke Jakarta.
Rujukannya adalah seperti hasil kajian Laboratorium Geodesi Institut Teknologi Bandung (ITB) terkait potensi tsunami dampak gempa megathrust di selatan Jawa yang berdampak hingga Jakarta, serta beberapa penelitian lainnya tentang gempa megathrust yang sempat meramaikan media massa beberapa waktu lalu.
Koordinator Bidang Mitigasi Gempa bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan pada dasarnya BMKG selalu mengapresiasi setiap hasil riset potensi bencana dengan skenario terburuk untuk tujuan membangun kesiapsiagaan masyarakat.
Riset tersebut, menurut Daryono, diperlukan sebagai acuan langkah mitigasi tsunami. Untuk itu masyarakat diimbau tidak perlu panik, karena kajian ini dibuat bukan untuk membuat masyarakat resah, tetapi untuk menyiapkan strategi mitigasi yang tepat dan efektif guna mengurangi risiko bencana yang mungkin terjadi.
Baca juga: Anies: Tanggul Bukan Solusi Permanen Jakarta Tak Tenggelam
Berdasarkan catatan sejarah, tsunami pernah melanda pantai Jakarta akibat erupsi katastropik Gunung Krakatau pada 27 Agustus 1883.
Erupsi katastropik tersebut menyebabkan runtuhnya badan Gunung Krakatau ke laut serta terjadinya kontak material erupsi dengan air laut sehingga sehingga memicu tsunami lebih dari 30 meter.
Dahsyatnya tsunami mampu menimbulkan kerusakan di Pulau Onrust yang merupakan bagian gugus pulau di Kepulauan Seribu.
Sejak 1848 Pulau Onrust dan sekitarnya difungsikan pemerintah Kolonial Belanda sebagai Pangkalan Angkatan Laut, namun sarana ini rusak berat diterjang tsunami tahun 1883.
Selain menerjang Pulau Onrust, tsunami juga menerjang Pantai Batavia. Gambaran Pantai Batavia dan Tanjung Priok yang dilanda tsunami saat itu sangat jelas dilaporkan Bataviaasch Handelsblad yang terbit pada 28 Agustus 1883.
Tsunami dilaporkan membanjiri daratan dan menghempaskan perahu-perahu di pantai. Saat itu, tsunami juga menimbulkan kekacauan di Pelabuhan Tanjung Priok hingga menenggelamkan dua kapal.
Dampak tsunami itu juga merusak beberapa jembatan dekat muara sungai di Batavia.
Fakta tsunami 1883 menjadi dasar bahwa tsunami dahsyat di Selat Sunda dapat berdampak hingga pantai Jakarta.