JAKARTA – Pebulutangkis tunggal putra peringkat 4 dunia asal Denmark, Anders Antonsen memutuskan untuk mengakhiri kerjasamanya dengan sang pelatih Joachim Persson secara tiba-tiba.
Antonsen mengumumkan kabar mengejutkan tersebut, bahwa dia tak lagi memakai Persson sebagai pelatih, lantaran sang juru taktik ketahuan bertaruh judi pada suatu laga bulutangkis.
Dia mengumumkan pemecatan Joachim Persson lewat unggahan resmi akun pribadinya di Instagram, Sabtu 24 Agustus 2024.
Selain itu, Antonsen yang juga sahabat dari pebulutangkis Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting itu mengatakan, keputusan itu diambilnya sebagai tindakan pencegahan.
Badminton lovers pun terkejut, lantaran tidak ada angin dan apalafi hujan, tiba-tiba Antonsen mengumumkan bahwa dirinya mendepak sang pelatih.
Padahal duet keduanya cukup sukses, sejak membangun kolaborasi tahun 2022 silam, tepatnya saat Antonsen memilih untuk berkarier secara professional di luar asosiasi bulutangkis nasional Denmark.
Baca juga: Japan Open 2024: Akane Yamaguchi Juru Selamat Tuan Rumah, China Dominasi Juara
Meski begitu, Antonsen harus mengambil keputusan walau sulit setelah memergoki sang pelatih Joachim Persson bertaruh judi untuk pertandingan bulutangkis.
Tanggung jawab moral sebagai pebulu tangkis profesional membuat Antonsen memilih untuk memutus ikatan kerja dengan Persson.
“Halo semua. Saya mengakhiri perjanjian kepelatihan saya dengan Joachim dengan segera,” tulis Antonsen di akun Instagramnya.
“Saya telah mencoba mencari cara untuk mengkomunikasikan pesan ini yang tidak mudah,” sambung Antonsen.
“Joachim dan saya merupakan konstelasi pemain/pelatih yang sukses dan oleh karena itu keputusan ini akan menimbulkan banyak pertanyaan.”
“Untuk menghindari spekulasi yang tidak perlu, dan media yang mencari-cari jawaban. Maka saya ingin menceritakan kisah ini apa adanya.”
“Suatu hari secara kebetulan saya melihat pelatih saya memasang taruhan pada salah satu pertandingan yang sedang berlangsung di arena.”
Atlet dan pelatih di bulutangkis terikat dalam peraturan yang sudah ditetapkan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) untuk mencegah praktik pengaturan skor.
Bertaruh menjadi salah satu kegiatan terlarang. Menyembunyikannya, juga sama dan bisa membuat pemain terkena skors.
Sang prlatih, Joachim Persson pernah tersandung masalah serupa yakni dugaan pengaturan skor dalam pertandingan yang dijalaninya.
Tidak melapor dengan segera dan gagal menunjukkan bukti untuk membersihkan namanya, kemudian Persson diskors dari jagat bulutangkis selama 18 bulan pada 2019.
Keputusan Antonsen untuk menunjuk Persson sebagai pelatih pribadinya pun awalnya disorot karena kasus ini.
Kini, dia memilih untuk menghindar dari masalah yang bisa merusak karier bulutangkisnya.
Baca juga: Japan Open 2024: Libas Tiga Pemain Top Dunia, Alex Lanier Juaranya
Selain itu, Persson sudah tidak terlihat mendampingi Antonsen saat pemain asal Aarhus itu tampil di Japan Open 2024 pada awal pekan ini.
“Sebagai seorang pelatih dari seorang pemain yang berkompetisi di BWF, hal ini merupakan sebuah pelanggaran,” ungkap Antonsen.
“Sebagai pemain yang bertanding di BWF, Anda berkewajiban untuk melaporkan perilaku tersebut segera setelah Anda mengetahuinya.”
“Jika tidak melaporkan informasi tersebut, maka akan menjadi pelanggaran terhadap kode etik BWF.”
“Saya ingin menjauhkan diri dari perilaku ini, dan oleh karena itu satu-satunya pilihan adalah melaporkan dan mengakhiri perjanjian kita.”
Bersama pelatih Persson, Antonsen mampu bangkit dari keterpurukan akibat cedera dan kondisi mentalnya yang ikut menimpanya.
Tahun ini Antonsen berhasil menjadi juara Malaysia Open 2024, Indonesia Masters 2024, Kejuaraan Asia 2024, plus runner-up di Indonesia Open 2024.
Pencapaian terkini di Indonesia Open menyamai titel Istora Boy yang melekat ke dalam diri Antonsen karena catatan 5 kali final di Istora dan 2 gelar juara.