Apok tak pernah meminta bantuan partai politik, atau pemerintah.
Ia tidak mau ambulansnya nanti dimanfaatkan untuk keperluan segelintir orang.
“Saya tidak mau ke depannya mereka mengatur saya. Makanya ambulans saya, tidak mau ada ditempel logo agama, partai atau apapun. Saya mau beramal sesusai apa yang saya yakini. Kepercayaan milik kita masing-masing, dan kita semua umat tuhan, itu saja. Saya tidak mau itu dirusak,” kata Apok.
Ia masih punya mimpi, memang terlihat tidak masuk akal.
Namun, baginya itu adalah hal yang mungkin saja bisa terjadi jika Tuhan berkehendak.
“Saya ingin tambah ambulans 1 buah lagi. Saya ingin punya bus untuk membawa keluarga jenazah, agar mereka tak perlu naik motor ke tempat pemakaman. Saya juga mau punya kapal ambulans, agar orang di pulau-pulau mudah untuk berobat. Terakhir, saya mau mobil alphard yang dijadikan ambulans, sebagai penghormatan bagi siapa pun yang menaikinya,” kata Apok.
Sampai hari ini, ambulans tersebut selalu siap mengantarkan siapa pun yang sakit.
Ia juga memiliki pasien tetap yang selalu ia antar untuk cuci darah di salah satu rumah sakit di Kota Batam.
“Kapan pun butuh, saya siap. Hubungi saja, kita akan meluncur,” kata Apok.
