IndexU-TV

Toyota Bakal Luncurkan SUV Crown di Tiga Negara

Toyota Bakal Luncurkan SUV Crown di Tiga Negara
Toyota Crown (ANTARA/Toyota Global)

JAKARTAToyota Motor Corp berencana meluncurkan versi model SUV dari sedan Crown untuk Jepang, China dan Amerika Utara.

SUV, yang akan datang dalam model hybrid, plug-in hybrid, dan full-electric, menandai upaya untuk membawa Crown yang berusia 67 tahun lebih sesuai dengan tren pasar karena konsumen menghindari sedan.

Berdasarkan tiga sumber yang enggan dipublikasi namanya oleh Reuters pada Jumat (14/4), penjualan model hybrid diharapkan mulai musim panas 2023 dan akan mencakup ekspor ke China dan Amerika Utara, sedangkan plug-in hybrid ditujukan untuk pasar domestik yakni Jepang.

Model listrik akan diluncurkan pada awal 2024 dan pembuat mobil belum menyelesaikan rencana ekspor.

Baca juga: Ini Alasan Toyota tak Sertakan Innova dan Calya di Varian Gazoo Racing

Sebagai bagian dari perombakan, Toyota juga akan meluncurkan versi sedan Crown yang sepenuhnya direnovasi mulai musim panas ini. Baik SUV maupun sedan tersebut akan diproduksi di pabrik di Toyota City, Jepang.

Seorang juru bicara Toyota menolak berkomentar.

Crown adalah mobil penumpang pertama yang dikembangkan dan dibangun seluruhnya di Jepang, menandai momen penting dalam kebangkitan negara itu untuk menjadi raksasa pembuat mobil global.

Baca juga: Setelah Daihatsu, Toyota Juga Tarik 14 Ribu Unit Raize di Indonesia

Itu juga merupakan mobil pertama yang diekspor Toyota ke Amerika Serikat, pada tahun 1958. Dua tahun kemudian Toyota terpaksa menangguhkan ekspor karena mesin Crown tidak mampu mencapai kecepatan yang dibutuhkan di jalan raya Amerika.

Toyota menjual lebih dari 200.000 sedan pada tahun 1990 pada puncak ledakan ekonomi Jepang, tetapi pada tahun lalu penjualan tahunan domestik menyusut menjadi 21.000.

Perombakan Crown juga hadir saat Toyota – seperti pembuat mobil Jepang lainnya – tampaknya menghilangkan persepsi bahwa mereka lamban merangkul kendaraan listrik baterai.

Produsen mobil itu mengatakan tahun lalu akan menginvestasikan sekitar 70 miliar dollar AS untuk melistriki mobilnya pada tahun 2030.

Exit mobile version