JAKARTA – Raksasa teknologi Microsoft mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.900 karyawannya, yang bekerja pada unit bisnis game.
Pengurangan itu dilakukan Microsoft, lantaran perusahaan itu mencaplok perusahaan game, Activision Blizzard.
Seperti yang dilaporkan CNBC Internasional, rencana PHK Microsoft ini berdasarkan memo dari internal perusahaan teknologi itu.
CEO Microsoft Gaming, Phil Spencer menyatakan, rencana PHK hampir 2 ribu orang tersebut bagian dari rencana lebih besar.
Dengan melakukan perampingan jumlah pegawai, lanjut Spencer, agar tidak ada tumpang tindih jabatan antara karyawan Microsoft dengan karyawan Activision Blizzard dan Microsoft Gaming.
Eks Presiden Activision Blizzard, Mike Ybarra menyatakan, dirinya telah hengkang dari perusahaan, begitu juga dengan co-founder Blizzard Allen Adham.
Spencer juga menegaskan, Microsoft akan memberikan jaminan pesangon kepada pegawainya yang terdampak PHK dan besarannya tergantung lokasi kerja.
Activision Blizzard adalah pembuat dan penerbit game terkenal, seperti Call of Duty dan Diablo. Perusahaan itu juga memiliki unit game mobile bernama King, yang terkenal dengan game Candy Crush Saga.
Microsoft mencaplok Activision Blizzard dalam kesepakatan bernilai US$ 69 miliar (Rp 1.092 triliun). Nilai tersebut dua kali lipat, dari akuisisi Microsoft atas LinkedIn.
Dalam beberapa pekan pertama 2024, raksasa teknologi dunia bergantian mengumumkan PHK besar-besaran. Namun sebagian besar PHK, tidak terkait dengan merger dan akuisisi seperti PHK oleh Microsoft.
Sebelumnya, Google baru-baru ini juga mengumumkan PHK di beberapa unit bisnisnya, sebagai bagian dari rencana efisiensi yang sudah diumumkan sejak tahun lalu.
Kemudian menyusul eBay, yang mengumumkan PHK atas 1.000 pegawai. Perusahaan software Jerman, SAP, mengumumkan restrukturisasi yang berdampak ke 8.000 karyawan termasuk PHK.
Riot Games milik Tencent, TikTok, dan Discord juga telah mengumumkan PHK pegawai.