Batam Siap Jadi Travel Hub Perjalanan Wisata ASEAN

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata. (Foto:Muhammad Chairuddin/Ulasan.co)

BATAM – Kota Batam siap menjadi travel hub untuk perjalanan wisata di kawasan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).

“Jadi Batam itu travel hub untuk tempat mengantarkan wisatawan ke luar negeri,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata, Ahad (11/06).

Ardiwinata mengatakan, perjalanan ke luar negeri bukan hal yang asing lantaran Batam terletak di wilayah perbatasan.

Terlebih lagi, saat ini sudah banyak agen perjalanan yang menghadirkan paket perjalanan menjelajahi tiga negara dengan waktu seminggu.

“Program tour tiga negara sudah ada dan banyak. Biasanya perjalanan seminggu, karena keluar negeri 1 hingga 2 hari aja gak puas,” ujar Ardiwinata.

Menurut Ardi, negara yang paling dominan sebagai destinasi wisata luar negeri melalui Kota Batam adalah Singapura, Malaysia, hingga Vietnam.

Hal tersebut meningkat, seiring pertumbuhan ekonomi dunia mulai membaik pasca dihantam pandemi Covid-19.

Baca juga: Desain Terminal II Bandara Hang Nadim Belum Disetujui BP Batam

“Program ini juga banyak peminatnya, karena kebutuhan rekreasi ini bukan kebutuhan primer. Tapi melihat pertumbuhan ekonomi yang bagus, maka minat berwisata pun semakin tinggi. Karena kebutuhan lain sudah terpenuhi,” terang dia.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Provinsi Kepulauan Riau, Eva Betis mengungkapkan, tren perjalanan yang paling banyak diminati oleh wisatawan yaitu Bangkok dan Vietnam dengan rata-rata waktu yang dibutuhkan selama 4 hari 3 malam.

Sementara untuk estimasi biaya perjalanan tersebut sekitar Rp5 juta hingga Rp7 juta. Tergantung maskapai pesawat yang digunakan.

“Jadi kalau dari Batam itu naik kapal feri dulu ke Singapura, nanti lanjut perjalanan lagi naik pesawat ke bangkok. Ada juga yang dari Malaysia ke bangkok,” ujar dia.

“Pokoknya di setiap destinasi itu, Batam adalah hub-nya. Jadi kemana pun bisa. Tinggal naik kapal feri, yang nanti tinggal disambung perjalanan darat atau udara,” tambah Eva.