Bawaslu Batam Sebut Logistik dan Pemungutan Suara Potensi Rawan Pelanggaran

Ketua Bawaslu Kota Batam, Antonius Itolaha Gaho. (Foto:Irvan Fanani/Ulasan.co)

BATAM –  Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Batam menyoroti dua tahapan yang dianggap paling rawan pelanggaran, yaitu logistik dan pemungutan suara dalam Pilkada 2024.

Ketua Bawaslu Kota Batam, Antonius Itoloha Gaho, mengungkap itu berdasarkan pengalaman dari pemilu sebelumnya menjadi pijakan penting dalam mengidentifikasi potensi masalah pada Pilkada 2024.

Menurutnya, tahapan yang paling rawan adalah logistik. Apalagi belajar dari pengalaman sebelumnya, terutama kejadian di Lubuk Baja, di mana terjadi pemungutan suara ulang (PSU).

“Kami terus berkoordinasi dengan KPU agar hal serupa tidak terulang,” ungkap Antonius.

Bawaslu juga telah mengirimkan tim untuk melakukan pengawasan langsung ke Pasuruan, memastikan produksi logistik tahap pertama berjalan lancar.

“Bahkan rekan-rekan Bawaslu melakukan pengawasan proses produksi logistik tahap pertama di Pasuruan,” tambahnya.

Selain logistik, ia juga menyoroti pemungutan suara sebagai tahapan yang sangat rawan. Menurutnya, kelalaian petugas, baik di TPS maupun KPPS, dapat memicu masalah serius, seperti yang terjadi di Sagulung pada pemilu sebelumnya, yang berujung pada PSU.

“Ketika kemudian teman-teman KPPS lalai dan pengawas TPS juga lalai, tentu saja bisa terjadi, seperti yang kemarin di Sagulung, PSU. Kita berharap itu tidak terjadi,” kata Antonius.

Bawaslu juga menekankan pentingnya rekrutmen petugas yang tepat dan pelatihan yang maksimal.

“Kami tidak ingin menghadapi masalah yang sama, terutama dalam pelatihan petugas. Semua harus hadir dan mengikuti bimtek (bimbingan teknis) dengan serius, tanpa merasa sudah senior,” lanjutnya.

Baca juga: Bawaslu Batam Perketat Pengawasan Logistik Pilkada 2024

Berdasarkan Indeks Kerawanan Pilkada (IKP), Batam menempati posisi kedua tertinggi di Kepulauan Riau dengan skor total 20,92. Dimensi pemungutan suara menjadi yang paling mengkhawatirkan, dengan skor mencapai 13,42, tertinggi di antara kabupaten/kota lain.

Bawaslu pun berharap tahapan Pilkada di Batam dapat berjalan lancar demi menjaga integritas proses demokrasi. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News