BI Kepri Perkirakan Kebutuhan Uang Kartal Momen Ramadan dan Idulfitri 2025 Capai Rp2,3 Triliun

Warga Antre Tukar Uang Baru
Warga antre tukar uang baru di Batam. Kepri. (Foto: Randi Rizky K)

BATAM – Bank Indonesia (BI) Kepulauan Riau memperkirakan kebutuhan uang kartal di Kepri selama Ramadan dan Idulfitri 2025 mencapai Rp2,3 triliun.

Jumlah ini meningkat 9,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,1 triliun. Secara nasional, kebutuhan uang kartal diproyeksikan mencapai Rp180,9 triliun.

Kenaikan kebutuhan uang kartal ini didorong oleh tren penarikan perbankan, asumsi makroekonomi, pertumbuhan ekonomi, serta tingginya mobilitas masyarakat saat mudik Lebaran.

Untuk memastikan kecukupan pasokan uang Rupiah, BI meluncurkan program Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri (SERAMBI) 2025 dengan tema Menjaga Rupiah di Bulan Penuh Berkah. Program ini diperkenalkan secara nasional oleh Deputi Gubernur BI, Doni P. Joewono, pada 3 Maret 2025 di Jakarta.

Di Kepri, Kick-Off SERAMBI 2025 digelar pada 4 Maret di Kantor Perwakilan BI Kepri. Acara ini ditandai dengan pelepasan armada layanan penukaran uang oleh Kepala Perwakilan BI Kepri, Rony Widijarto P. Turut hadir perwakilan OJK Kepri, BMPD Provinsi Kepri, serta pimpinan perbankan.

BI Kepri menyediakan layanan penukaran uang melalui beberapa jalur, yaitu:

  • Kas keliling di tempat ibadah dan pusat keramaian
  • Penukaran uang bersama di One Batam Mall pada 18-19 Maret 2025
  • 147 loket perbankan di seluruh Kepri

Secara nasional, SERAMBI 2025 menyediakan 1.202 titik layanan dan 4.170 kantor perbankan untuk melayani penukaran uang.

BI juga menghadirkan aplikasi PINTAR, yang dapat diakses melalui pintar.bi.go.id mulai 3 hingga 27 Maret 2025. Aplikasi ini memudahkan masyarakat dalam pemesanan uang, mengurangi antrean, serta memastikan distribusi uang lebih merata.

Baca juga: Warga Batam Serbu Penukaran Uang Baru di Bundaran Masjid Agung Engku Hamidah

Kepala Perwakilan BI Kepri, Rony Widijarto P, mengimbau masyarakat untuk menukarkan uang di tempat resmi guna menghindari risiko uang palsu dan biaya tambahan. Ia juga mengajak masyarakat untuk semakin Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah, dengan menerapkan metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang) serta prinsip 5J (Jangan dilipat, dicoret, diremas, distapler, atau dibasahi).

“BI Kepri berkomitmen memenuhi kebutuhan uang Rupiah dengan jumlah dan pecahan yang sesuai, baik dalam keseharian maupun momen penting seperti Ramadan dan Idulfitri,” katanya mengakhiri. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News

 

Close