IndexU-TV

BMKG: Siklon di Laut Cina Selatan Penyebab Hujan Ekstrem di Batam

BMKG
Tampilan visual yang menggambarkan distribusi curah hujan di Batam pada Senin 13 Oktober 2024 (foto: Dok/Stamet Hang Nadim Batam)

BATAM – Stasiun Meteorologi Klas I Hang Nadim BMKG Batam menyatakan hujan yang mengguyur Kota Batam, Kepulauan Riau, pada Senin 13 Oktober 2024 kemarin dikategorikan sebagai hujan ekstrem.

Forecaster BMKG Batam, Rizky F. Widowati menjelaskan, berdasarkan perhitungan curah hujan yang tercatat mencapai angka signifikan.

“Stasiun Meteorologi Batam mencatat curah hujan mencapai 32,4 mm, sedangkan di Automated Weather Station (AWS) Sengkuang mencapai 87,4 mm dan AWS Nongsa 69,4 mm dalam akumulasi sehari,” jelasnya, Selasa 15 Oktober 2024.

Ia menuturkan, tidak ada standar normal untuk curah hujan, melainkan hanya ada kategori berdasarkan jumlah curah hujan.

“Untuk kategori ringan 1-5 mm/jam atau 5-20 mm/hari, sedang 5-10 mm/jam atau 20-50 mm/hari, lebat 10-20 mm/jam atau 50-100 mm/hari, sedangkan sangat lebat lebih dari 20 mm/jam atau lebih dari 100 mm/hari,” jelasnya.

Menurutnya banjir yang terjadi hampir di banyak titik di Batam sangat dimungkinkan penyebabnya adalah tingginya intensitas hujan yang mencapai kategori lebat hingga ekstrem ini.

“Didukung pula oleh faktor topografi dan demografi yang ada di Batam,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa hujan yang menyebabkan banjir di wilayah Batam telah beberapa kali terjadi. Banjir ini bukan hanya masalah musiman yang terjadi di bulan Oktober, tetapi, bisa terjadi kapan saja jika curah hujan tinggi.

Ia menambahkan, penyebab utama dari hujan lebat ini adalah kondisi regional, di mana pola angin siklonik di wilayah Laut Cina Selatan menyebabkan penumpukan massa udara di Kepri.

Ditambah dengan suhu muka laut yang hangat, hal ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan konvektif, khususnya awan Cumulonimbus, yang berpotensi menyebabkan hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

“Waktu itu, intensitas hujan yang ekstrem terjadi di beberapa titik, hampir seluruh wilayah Batam terpantau merata, kecuali di sebagian kawasan Nongsa, Bulang, Belakang Padang, dan Galang,” terangnya.

Baca juga: Banjir Setinggi 2 Meter Rendam Puluhan Rumah di Tembesi Tower Batam

Widowati juga memperingatkan bahwa ke depan, Batam masih berpotensi mengalami hujan, meskipun dengan intensitas sedang hingga ringan.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan selalu memeriksa informasi terbaru dari BMKG,” pungkasnya. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News

Exit mobile version