BP Batam Sediakan Kavling dan Rumah untuk Warga Galang yang Ingin Direlokasi

Rudi saat bertemu Airlangga di Jakarta melaporkan pengembangan proyek Rempang Galang. (Foto:Humas BP Batam)

BATAM – Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi terus mendorong percepatan realisasi pengembangan kawasan dan investasi di Pulau Rempang.

Pihaknya bahkan telah mendata baik jumlah penduduk maupun aset pemerintah, yang rencananya akan direlokasi ke Pulau Galang dengan luas lahan 199 hektare.

“Bila masyarakat bersedia kita relokasi, kami sudah siapkan kaveling seluas 200 meter persegi dengan rumah tipe 45 sebanyak 3.000 unit. Kemudian kami sediakan juga fasum dan fasos, serta area kantor pemerintahan,” kata Rudi, Kamis (13/7).

Rudi bersama Anggota Bidang Pengelolaan Kawasan dan Investasi BP Batam, Sudirman Saad, telah melaporkan perkembangan terkini proyek Rempang Galang kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, dalam rapat Progres Pengembangan Kawasan Rempang Eco-City, Rabu (12/7).

Rudi mengatakan, upaya percepatan realisasi pengembangan kawasan dan investasi di Pulau Rempang telah dimulai sejak Launching Pengembangan Kawasan Rempang Eco-City pada bulan April silam.

Baca juga: Pengesahan RZWP3K Mandek Jadi Penghambat Investasi di Batam

Selanjutnya, BP Batam menyerahkan Surat Keputusan (SK) kepada PT MEG sebagai pengelola pengembangan Pulau Rempang yang kemudian secara resmi diberi nama Kawasan Rempang Eco-City.

“Kami juga sudah melakukan pencabutan SK Ijin Usaha Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Penyediaan Sarana Wisata Alam (IUPJL-PSWA) dan SK Pelepasan Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi (HPK),” kata dia.

Pada pertemuan ini, Muhammad Rudi juga memohon dukungan kementerian terkait untuk menggesa penyelesaian Kawasan Rempang Eco-City.

“Kami sangat membutuhkan dukungan penuh dari kementerian terkait untuk pelepasan HPK menjadi Areal Penggunaan Lain (APL), penerbitan Sertipikat (Hak Pengelolaan) HPL, koordinasi pengelolaan pesisir, dan tentunya dukungan anggaran untuk pengembangan jalan Trans Barelang dan Sembulang,” kata dia.

Dengan demikian, bila seluruh proses mendapat dukungan dari semua pihak, Muhammad Rudi yakin, Kawasan Rempang Eco-City dapat segera beroperasi dengan lancar di Batam.

Batam Sebagai Pusat Energi Terbarukan Terbaik Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto mengimbau, untuk mengawal permohonan dukungan maupun persetujuan dari masing-masing kementerian terkait.

Selain itu, Airlangga juga menyampaikan apresiasinya kepada BP Batam yang telah menyiapkan area relokasi beserta fasilitas pendukungnya untuk masyarakat setempat.

“Saya rasa langkahnya sudah baik, karena BP Batam telah menyiapkan konsep resettlement untuk masyarakat. Selain itu, hal-hal terkait koordinasi antar instansi bisa kita dudukkan bersama, untuk bisa mempercepat proses pengembangan kawasan Rempang,” ungkapnya.

Airlangga juga secara terbuka menyampaikan keinginannya, untuk menjadikan Pulau Batam sebagai pusat energi terbarukan di Indonesia.

“Proses pengolahan energi solar di Batam nantinya sudah dari hulu ke hilir. Sehingga kita bisa mengekspor energi ke Singapura dan negara lain. Oleh karena itu saya ingin Batam menjadi daerah dengan sumber renewable energy terbaik di Indonesia,” kata dia.

Baca juga: Gojek Bakal Nyusul Grab Layani Transportasi Bandara Hang Nadim Batam