BATAM – Balai Pengawas Obat dan Makan (BPOM) bersama Dinas Kesehatan Kota Batam, Kepulauan Riau, melakukan pengawasan terhadap makanan ciki ngebul yang mengandung nitrogen berbahan kimia.
Kepala BPOM di Batam, Lintang Purba Jaya mengatakan, pihaknya tidak merekomendasikan bagi masyarakat untuk mengkonsumsi ciki ngebul.
“Sampai nanti ada pedoman terkait mitigasi risikonya, jadi kami sedang melakukan maping dan pendalaman dulu terkiat penggunaan nitrogen cair itu,” kata Lintang, Rabu (11/01).
BPOM bersama Dinkes Batam telah melakukan penulusuran kurang lebih empat titik lokasi penjualan ciki ngebul.
“Titik yang menjadi pengawasan yaitu sejumlah pasar di kota Batam seperti kawasan Nagoya, Batam Center hingga ke pihak distributor,” kata dia.
Selain di mal-mal pihaknya juga turun ke pedagang kaki lima, hal itu sebagai bentuk pencegahan sebelum adanya di temukan kasus adanya keracunan.
“Pengawasan kita lakukan juga di pasar-pasar imlek, ini biasanya juga banyak menjual makanan tersebut,” jelasnya.
Balai POM di Batam sedang menelusuri asal muasal nitrogen tersebut. Selain itu, juga mengusut jenis nitrogen cair yang bersentuhan dengan makanan.
“Meskipun hanya untuk memberikan efek dingin atau bagaimana. Tak boleh nitrogen ini bersentuhan dengan makanan,” ujarnya. (*)