NATUNA – Stok beras kemasan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kemasan 5 kilogram (kg) di Gudang Bulog cabang Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau saat ini sekitar 564 ton.
Kini beras kemasan SPHP yang berada di gudang Bulog disalurkan kembali untuk masyarakat, setelah sebelumya pemerintah menghentikan penyaluran beras SPHP sejak Januari 2025.
Hal tersebut di sampaikan oleh Kepala Cabang Bulog Kabupaten Natuna, Delly di Gudang Bulog Ranai, Senin 03 Maret 2025.
Delly menuturkan bahwa ratusan stok beras berada di dua gudang Bulog yakni di Ranai, dan Gudang Bulog Sedanau. Saat ini, kata Delly, terdapat 200 ton di Gudang Ranai, dan 364 ton di Gudang Sedanau.
“Jadi saat ini stok beras kita keseluruhan ada 564 ton,” kata Delly, Senin 03 Maret 2025.
Dia menyampaikan, dengan stok beras yang ada saat ini beras sampai hari Raya Idulfitri. Beras akan tercukupi untuk masyarakat.
Terkait dihentikannya penyaluran beras SPHP beberapa waktu lalu, Delly juga menyampaikan, penyaluran kembali beras SPHP untuk masyarakat seteleah ada ketetapan dari BAPANAS.
Baca juga: Bulog Kembali Salurkan Beras SPHP di Bintan Lewat 100 Outlet RPK
Sebab, lanjut dia, kebutuhan pokok masyarakat pada momen lebaran Ramadan hingga Idulfitri sangat tinggi.
“Sebelumnya pertanggal 7 Februari 2025 lalu, Badan Pangan Nasional menghentikan sementara penyaluran beras SPHP. Namun dengan adanya hari besar nasional seperi Ramadan dan Idulfitri, maka beras SPHP kembali penyaluran beras (SPHP) sampai dengan tanggal 29 Maret 2025,” ungkap Delly menjelaskan.
Delly menambahkan, bagi masyarakat yang ingin membeli bisa membeli beras SPHP dari agen yang sudah berkerja sama dengan Bulog.
“Masyarakat tidak bisa membeli beras dari gudang Bulog, tetapi membeli dari agen-agen penyalur yang sudah berkerja sama dengan Bulog,” tutur dia menutup wawancara.
Selain itu, di hari pertama menjalankan tugas sebagai Waki Bupati Natuna, Jarmin Sidik bersama jajaran Forkompinda dan Tim Satgas melaksanakan sidak lapangan menjelang lebaran Idulfitri, Senin, 03 Maret 2025.
Salah satunya dengan menggelar sidak pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok, yang dimulai dari Gudang Bulog kemudian pengecekan di Devon Smart Market dilanjutkan dengan sidak pengecekan ketersediaan ketahanan pangan di Pasar Baru Ranai.
