Bupati Bintan Sebut Olahan Pangan Lokal Punya Potensi untuk Mendunia

Bupati Bintan, Roby Kurniawan memberikan sambutan hingga membuka pelatihan pengolahan produk pangan berbasis sumber daya lokal.
Bupati Bintan, Roby Kurniawan memberikan sambutan hingga membuka pelatihan pengolahan produk pangan berbasis sumber daya lokal.
Bupati Bintan, Roby Kurniawan memberikan sambutan hingga membuka pelatihan pengolahan produk pangan berbasis sumber daya lokal.
Bupati Bintan, Roby Kurniawan menyerahkan bantuan kepada perwakilan kelompok tani wanita di Bintan.
Ketua TP PKK Kabupaten Bintan, Hafizah Rahmadani menyerahkan bantuan kepada perwakilan kelompok tani wanita di Bintan.
Bupati Bintan, Roby Kurniawan, Ketua TP PKK Kabupaten Bintan, Hafizah Rahmadani foto bersama peserta pelatihan pengolahan produk pangan berbasis sumber daya lokal.
Bupati Bintan, Roby Kurniawan bersama Ketua TP PKK Kabupaten Bintan, Hafizah Rahmadani sedang berbincang dengan chef Alex dari Lagoi.
WhatsApp Image 2024-05-09 at 11.02.48
WhatsApp Image 2024-05-09 at 11.02.55
WhatsApp Image 2024-05-09 at 11.03.08
WhatsApp Image 2024-05-09 at 11.03.18
WhatsApp Image 2024-05-09 at 11.04.04
previous arrow
next arrow
 

BINTAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) terus mengembangkan berbagai inisiatif untuk memajukan sektor pertanian dan pangan lokal.

Untuk memajukan hal tersebut, Pemkab Bintan menggelar pelatihan produk pengolahan pangan berbasis sumber daya lokal yang berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Toapaya, Rabu 8 Mei 2024.

Bupati Bintan, Roby Kurniawan menyampaikan rasa optimisnya terhadap kemajuan pertanian di Kabupaten Bintan.

Karena menurut Roby, Bintan sendiri dikenal memiliki sumber pangan lokal yang beragam. Seperti ubi kayu, jagung, ubi jalar, sukun, sorgum dan jenis pangan lokal lainnya.

Upaya peningkatan produksi dilakukan melalui program intensifikasi pertanian dan ekstensifikasi dengan dukungan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Salah satu langkah konkrit yang dilakukan, adalah pendaftaran 5 varietas lokal ubi kayu ke Kementerian Pertanian. Varian tersebut, yakni sapat hitam gemilang, sapat putih gemilang, monggo, bintani, dan jantung bintani.

Karena Bintan sebagai sentra produksi pertanian di Provinsi Kepri, memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan daerah.

“Jadi, bapak ibu, semua potensi dan peluang yang kita punya, kita kembangkan semaksimal mungkin. Kita punya modal itu, tinggal bagaimana kita mengelola dan mengembangkan,” terang dia.

Dalam acara tersebut, pemerintah memberikan bantuan pengembangan pertanian tahap pertama, yaitu termasuk pembangunan screenhouse modern untuk pengembangan hortikultura buah dan sayuran.

Lalu, rehabilitasi jaringan irigasi, pemeliharaan jalan usaha tani, bantuan hibah pekarangan lestari serta revitalisasi hidroponik. Tujuan dari bantuan tersebut, agar para penerima bantuan dapat memanfaatkannya secara maksimal dan menjadi petani yang mandiri.

“Kita ingin melihat petani kita mandiri dan sukses membawa kemajuan perekonomian yang maksimal,” harap dia.

Dalam kesempatan itu, Roby mengingatkan bahwa Bintan merupakan salah satu primadona pariwisata yang ada di Indonesia. Hal ini tentu dapat ditangkap sebagai pasar yang potensial bagi pemasaran produk pangan lokal.

Dengan olahan yang higenis, cita rasa yang khas, kemasan vacum dan kekinian, bukan hal mustahil produk olahan pangan yang ada di Bintan akan semakin dikenal masyarakat luar bahkan internasional. Yang kemudian turut mengembangkan cakupan pemasaran produk dalam daerah.

Tak lupa, apresiasi disampaikan kepada Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Kesehatan Hewan Provinsi Kepri serta Dinas DKPP Kabupaten Bintan atas pembagian bibit cabe gratis.

Kegiatan ini, diharapkan dia lagi, dapat memperkuat ketahanan pangan keluarga dan turut menekan angka inflasi di Kabupaten Bintan serta Provinsi Kepri secara keseluruhan.