RSUD Raja Ahmad Tabib Kini Dilengkapi Laboratotorium Patologi Klinik dan Patologi Anatomik

RSUD Raja Ahmad Tabib
Laboratorium Patologi Klinik RSUD Raja Ahmad Tabib. (Foto: Dok RSUD Raja Ahmad Tabib)

TANJUNGPINANG – RSUD Raja Ahmad Tabib Provinsi Kepulauan Riau adalah rumah sakit tipe B yang menyelenggarakan pelayanan Laboratotorium Patologi Klinik dan Patologi Anatomik.

Laboratorium Patologi Anatomik lebih spesifik melayani pemeriksaan histopatologi, sitopatologi, aspirasi jarum halus (FNAB), Potong Beku (Frozen Section), Pap smears dan Imunohistokimia.

Dengan hasil yang dikeluarkan dari pemeriksaan tersebut dimanfaatkan untuk keperluan penegakan diagnosis, pemberian pengobatan dan evaluasi hasil pengobatan serta pengambilan keputusan lainnya.

Untuk itu para klinisi maupun pasien menuntut hasil pemeriksaan yang benar-benar terjamin mutunya. Mutu pemeriksaan merupakan target dari setiap proses dalam prosedur Kontrol kualitas, yang dipengaruhi berbagai factor meliputi bahan, alat, metode, sumber daya manusia, pasien dan sarana prasarana lain yang terkait.

Oleh karena itu, diperlukan pedoman tata laksana laboratorium Patologi Anatomik yang terinci, yang dapat memadu semua unit terkait sehingga memberikan pelayanan standart yang diharapkan.

Pelayanan pemeriksaan Histopatologi adalah suatu pemeriksaan jaringan tubuh melalui pengolahan jaringan yang memakai parafgin agar dapat dipotong oleh pisau mikrotom untuk selanjutnya diwarnai dengan pulasan Hemotoxilin-eosin. Bertujuan untuk memperoleh gambaran histopatologi jaringan tubuh atau jaringan tumor.

Laboratorium Patologi Anatomi
Laboratorium Patologi Anatomi RSUD Raja Ahmad Tabib. (Foto: Dok RSUD Raja Ahmad Tabib)

Pemeriksaan Sitopatologi adalah suatu pemeriksaan cairan tubuh melalui proses pengolahan sampel cairan hingga menjadi slide untuk selanjutnya dipulas dengan pewarnaan papaniculou. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran sitopatologi cairan tubuh.

Pemeriksaan Aspirasi Jarum Halus (FNAB) adalah suatu teknik pemeriksaan patologi dengan cara menghisap (aspirasi) sebagian jaringan tumor dengan menggunakan jarum halus. Pemeriksaan ini bertujuan sebgai acuan untuk membantu menegakkan diagnosis tumor/ lesi-lesi lain untuk menentukan tindakan selanjutnya.

Pemeriksaan pap smears dikenal sebagai suatu teknik pemeriksaan patologi untuk mengevaluasi keadaan sel-sel serviks dengan cara swab serviks kemudian dijadikan sediaan apus kemudian dipulas dengan papaniculou. Pap smears berguna sebagai deteksi dini lesi pra kanker dan kanker pada serviks ataupun evaluasi post pengobatan pada penyakit serviks.

Pemeriksaan potong beku adalah suatu teknik pemeriksaan patologi yang cepat dapat dilakukan pada saat pasien masih berada dimeja operasi dengan cara membekukan dan memotong jaringan pada mesin Frozen Section. Tujuan pemeriksaan ini yaitu memperoleh gambaran histopatologi jaringan tumor dalam waktu yang singkat untuk membantu menentukan tindakan operasi selanjutnya.

Pemeriksaan Imunohistokimia (IHK) adalah pemeriksaan yang dapat mendeteksi keberadaan molekul protein tertentu dalam suatu jaringan dengan menggunakan konsep ikatan antigen-antibodi dan disertai dengan zat pewarna. Terdapat dua metode imunopatologi berdasarkan metode ikatan antigen-antibodi dan zat pewarna yang digunakan, yaitu metode imunofluorosensi dan imonuhistokimia. Tujuan IHK untuk mendeteksi protein tertentu pada sel/jaringan guna mengkonfirmasi diagnosis penyakit, menetukan terapi, dan memprediksi prognosis.

Kualifikasi sumber daya manusia yang ada dalam Laboratorium Patologi Anatomik yaitu memiliki satu Kepala Instalasi, memiliki dua orang dokter spesialis patologi anatomik yang bertugas Dr. Dyah Marianingrum, Sp.PA.Mkes dan dr. Neti, SpPA, memiliki tiga orang teknisi dan tenaga admisnistrasi.

RSUD Raja Ahmad Tabib juga memiliki Laboratorium Patologi Klinik yang melayani berbagai jenis pemeriksaan seperti Hematologi, Kimia Klinik, Imunoserologi, Urinalisa, Analisa Cairan tubuh dan Parasitologi.

Laboratorium Patologi Klinik berperan penting dalam mendiagnosis penyakit, memulai pengobatan, mengevaluasi pengobatan yang telah di berikan juga memantau sekaligus menjaga kondisi kesehatan seseorang.

Tersedia tiga orang Dokter Spesialis Patologi Klinik yang berkompeten yaitu dr. Andini Triasti Siregar, M.Ked(Clinpath), Sp.PK, dr. Ardian Yaputra, Sp. PK, dan dr. Dedy Oceriza M.Ked(Clinpath), Sp.PK yang akan menginterpretasikan hasil pemeriksaan dan menjaga kerahasiaan data pasien sesuai dengan peraturan dan etika kedokteran yang berlaku.

Laboratorium Mikrobiologi
Laboratorium Mikrobiologi RSUD Raja Ahmad Tabib. (Foto: Dok RSUD Raja Ahmad Tabib)

Peralatan canggih dan teknologi terkini digunakan untuk mendapatkan hasil laboratorium yang akurat dan terpercaya, salah satunya alat Imunologi Autolumo A 1000. Di mana alat ini hanya ada tiga di indonesia. Jenis pemeriksaan yg dapat dilakukan antara lain pemeriksaan IGRA Tb, Penanda Tumor (CEA, CA153, CA-125, PSA), Fungsi Hormon Tiroid (FT4, TSH), Vitamin D 25-OH, Procalsitonin, Hepatitis B Titer dengan metode CLIA (Chemiluminescence Immuno Assay). Dengan spesifikasi alat yang lebih canggih ini diharapkan waktu tunggu pemeriksaan menjadi lebih cepat, hasil laboratorium yang tepat, dan akurat sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.

Laboratorium melakukan berbagai jenis pemeriksaan dengan menggunakan standar keamanan dan kualitas yang ketat untuk memastikan akurasi dan hasil pemeriksaan yang tervalidasi baik. Demi mendukukung mutu dan kualitas layanan tersebut Laboratorium Patologi Klinik rutin melakukan Pemantapan Mutu Internal (PMI) yang dilakukan setiap hari dan Pemantapan Mutu Eksternal (PME) di BLLK Palembang yang sudah terakreditas KAN, dan dilakukan setiap enam bulan sekali.

Baca juga: RSUD Raja Ahmad Tabib Peringati Hari Tuberkulosis Sedunia, Ayo Kita Bisa Akhiri TBC

Kelengkapan Laboratorium di RSUD Raja Ahmad Tabib semakin meningkat dengan adanya Laboratorium Mikrobiologi Klinik yang memiliki banyak manfaat yaitu mendiagnosis penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, dan parasit. Hal ini sangat membantu dokter dalam menentukan penyebab penyakit, memberikan antibiotik yang sesuai dan dibutuhkan oleh pasien sekaligus mendukung program pemerintah dalam pencegahan resistensi antibiotik di Indonesia, juga memainkan peran penting dalam pemantauan dan pengendalian penyakit menular, termasuk wabah yang potensial dengan memahami jenis mikroorganisme yang berperan dalam penyebaran penyakit serta langkah-langkah pencegahan dan pengendalian efektif yang akan diambil. (*)