Oleh Muhammad Bunga Ashab
Hidup di zaman serba digital saat ini tidak terlepas dari gadget. Keberadaan gadget menjadi bagian vital dalam kehidupan sehari-hari.
Gadget merupakan perangkat elektronik kecil yang dirancang untuk melakukan tugas tertentu dan seringkali memiliki fungsi hiburan, termasuk smartphone, tablet, laptop, dan lainnya.
Orang Indonesia saat ini menempati posisi pertama sebagai pencandu gadget. Hal itu diketahui dalam laporan terbaru dari firma riset data.ai bertajuk “State of Mobile 2023”.
Dalam laporan itu disebutkan bahwa orang Indonesia menghabiskan waktu lebih lima jam setiap harinya. Masyarakat Indonesia menghabiskan waktu rata-rata 5,7 jam setiap harinya di jaringan seluler sepanjang 2022.
Tak hanya Indonesia, Brasil, Arab Saudi, Singapura, dan Korea Selatan melampaui lima jam per hari di perangkat seluler sepanjang tahun 2022.
Tanpa disadari, gadget dapat mempengaruhi bahkan berisiko bagi kesehatan, khususnya bagi anak-anak. Sebab, anak-anak sekarang ini tampak begitu mudah main gadget, terutama ponsel cerdas.
Kebanyakan orang tua memberikan gadget kepada anaknya sejak dini. Gadget itu diberikan dengan berbagai alasan, misalnya agar anak diam, tidak rewel atau hanya sebatas untuk hiburan.
Namun, kebiasaan itu dapat membahayakan kesehatan anak. Kecanduan main gadget dapat merusak perkembangan otak. Penggunaan gadget yang terlalu sering dan tidak terkontrol dapat mempengaruhi perkembangan otak anak.
Anak-anak terlalu sering menggunakan gadget dapat mempengaruhi kesehatan fisik, seperti mengalami sakit kepala, mata lelah, dan postur tubuh yang buruk.
Selain itu, mempengaruhi sosialisasi. Anak-anak yang terlalu sering menggunakan gadget dapat kurang terbiasa berkomunikasi secara langsung dengan orang lain, sehingga mempengaruhi perkembangan sosial mereka.
Penggunaan gadget terlalu sering dapat membuat anak-anak menjadi tergantung dan kesulitan untuk beradaptasi tanpa gadget. Selanjutnya, penggunaan gadget sebelum tidur dapat menganggu kualitas tidur anak dan mempengaruhi kesehatan mereka.
Psikolog anak Rumah Sakit Awal Bros Batam, Maryana, M psi, Psi menyebutkan, anak jangan sampai menjadi screen addict atau lebih kepada kecanduan menatap layar, baik ponsel, tablet ataupun televisi. Layar apapun bentuk yang tidak statis. Paparan tontonan dan permainan ini juga memicu anak jadi kurang memiliki rasa empati dan simpati terhadap lingkungan sosialnya.
Penting bagi orang tua untuk mengontrol dan membatasi penggunaan gadget oleh anak-anak agar tidak terkena dampak negatif. Anjurkan mereka untuk beraktivitas dan berkomunikasi secara langsung dengan orang lain sebagai alternatif.
Kurangi Gunakan Gadget
Penemu handphone, Martin Cooper, memberikan pesan khusus agar manusia mengurangi waktunya menggunakan gadget. Cooper sendiri adalah pencipta Motorola DynaTAC 8000X tahun 1973, yang berasal dari ide menciptakan telepon bisa dibawa ke mana-mana menggantikan teknologi telepon yang dipasang di mobil.
Ia hanya menggunakan waktu lima persen mengguakan handphone. Kondisi itu jauh berbeda dengan kenyataannya, pasalnya, kebanyakan orang bergantung dengan gadget setiap harinya.
Elon Musk, pemilik Twitter, meminta orang-orang harus menghabiskan waktu lebih sedikit di media sosial. Keinginannya untuk berhenti di dunia maya sudah diutarakan Musk sejak tahun lalu.
Saat menghadiri podcast “Full Send” ia mengatakan ingin menghentikan kebiasaan buruk untuk segera memeriksa handphone di pagi hari.
Musk berkeinginan bisa berolahraga baru melihat handphone setidaknya 20 menit setelah berolahraga.
Tips Hindari Kencanduan Gadget
Batasi waktu yang anak-anak gunakan untuk menggunakan gadget setiap hari. Ajak anak-anak untuk beraktivitas dan bermain di luar ruangan untuk mengurangi waktu mereka menggunakan gadget.
Selanjutnya, gunakan aplikasi pembatas waktu untuk mengatur waktu anak-anak menggunakan gadget. Ajak berkomunikasi secara langsung dengan orang lain daripada hanya melalui gadget.
Kemudian hindari menggunakan gadget sebelum tidur untuk memastikan kualitas tidur anak-anak tetap baik. Ajak anak-anak untuk mencari hobi baru sebagai alternatif dari penggunaan gadget. Gunakan gadget sebagai alat bantu belajar dan bukan sebagai sumber hiburan yang tidak terkontrol.
Anjurkan anak-anak untuk melakukan aktivitas lain selain menggunakan gadget dan batasi waktu mereka menggunakan gadget untuk mencegah kencanduan.
Jika anak sudah kecanduan gadget dapat dilakukan untuk menurunkannya. Mulai dari atur waktu yang dibutuhkan anak untuk menggunakan gadget dan pastikan waktu mereka digunakan untuk aktivitas yang produktif.
Pastikan anak hanya mengakses konten yang sesuai dengan usianya dan memiliki nilai positif bagi perkembangan mereka. Anjurkan anak untuk beraktivitas di luar ruangan seperti bermain, berolahraga, atau berkumpul dengan teman-temannya.
Banyak gadget yang menyediakan fitur kontrol orang tua untuk membatasi penggunaan gadget oleh anak. Gunakan fitur ini untuk membantu mengontrol penggunaan gadget oleh anak.
Ajarkan anak untuk menggunakan gadget sebagai alat bantu dalam belajar dan mencari informasi yang bermanfaat. Tingkah laku orang tua sangat mempengaruhi perilaku anak. Jadilah contoh bagi anak dengan mengurangi penggunaan gadget pribadi dan mengajak mereka untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara langsung. (*)
Diolah dari berbagai sumber.