BINTAN – Jajaran Polsek Bintan Timur amankan delapan remaja yang diduga akan melakukan aksi perang sarung di Simpang Tiga Jalan Wacopek, Kabupaten Bintan pada Sabtu (9/4) malam. Mereka yakni RA, SF, RP, YL, AR, RS, AB dan MR.
Selain itu, 9 unit sepeda motor juga ikut diamankan ke Kantor Polsek Bintan Timur. Namun, 3 unit diantaranya ditinggal kabur oleh pemiliknya.
Remaja ini, masih ada dari kalangan pelajar hingga sudah bekerja. Ada yang sudah bekerja sebagai buruh lepas dan nelayan.
Kapolsek Bintan Timur, AKP Suardi mengatakan, ke delapan remaja itu diamankan karena diduga akan melakukan aksi perang sarung yang belakangan marak di kalangan remaja di Kepulauan Riau (Kepri).
Ia juga menyebutkan bahwa telah memanggil seluruh orang tua remaja yang terjaring dalam patroli perang sarung tersebut. Bahkan, para orang tua juga diberikan imbauan agar selalu mengawasi kegiatan anak-anaknya diluar rumah.
“Kita berikan imbauan dan pengarahan kepada orang tua dari delapan remaja tersebut. Supaya orang tua untuk selalu pantau dan menjaga anaknya masing-masing,” kata Suardi di Kijang, Sabtu malam.
Baca juga: Polisi Amankan Puluhan Remaja Perang Sarung di Tanjungpinang
Ia mengimbau kepada para remaja untuk tidak melakukan aksi yang berbahaya tersebut. Selain itu, remaja juga tidak melakukan hal yang berpotensi mengganggu kenyamanan masyarakat.
“Kita minta kepada orangtua untuk selalu mengawasi anaknya. Kalau tidak penting, anaknya tetap di rumah saja,” imbaunya.
RP, remaja asal Tokojo, Kelurahan Kijang mengaku, sarung yang ia bawa dan disimpang di dalam jok motornya itu untuk salat tarawih di Kijang.
“Saya memang orang Kijang. Itu sarung untuk salat. Karena ada peci saya di dalam jok. Saya itu baru datang. Jadi, tidak tahu kalau seperti ini. Saya janji, tidak akan ulangi lagi pak,” sebut dia ke anggota polisi.
Baca juga: Viral Remaja Batam Perang Sarung, Satpol PP akan Lakukan Pengawasan
Di tempat yang sama, BH, remaja asal Kampung Kuala Lumpur, Kelurahan Kijang Kota juga ditemukan sarung yang disimpannya di dalam jok sepeda motor miliknya oleh jajaran Polsek Bintan Timur.
BH tidak mengaku, kalau dirinya ikut perang sarung bersama kerabatnya. Alasannya, sarung yang dibawa dari rumah mau dipinjam oleh kerabatnya saat ingin perang sarung nanti.
“Baru ini. Kawan saya mau pinjam sarung. Saya tidak ikutan,” sebut dia dengan wajah ketakutan.
