IndexU-TV

Puluhan Tahun Warga di Pulau Alang Bintan Hanya Dilayani Listrik 4 Jam Sehari

Pulau Alang, Desa Dendun, Kecamatan Mantang, Bintan. (Foto:Andri DS/Ulasan.co)

BINTAN – Warga di Pulau Alang, Desa Dendun, Kecamatan Mantang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) belum menikmati pelayanan listrik selama 24 jam.

Setiap harinya warga RT06/RW02 di Pulau Alang hanya menikmati listrik selama 4 jam saja. Mulai pukul 18.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.

“Sudah puluhan tahun seperti ini, nak,” kata seorang warga RT06/RW02, Hamia di Bintan, Ahad 12 Mei 2024.

Perempuan 83 tahun ini, hanya bisa pasrah atas kondisi listrik yang dirasakannya sampai saat ini.

Hamia berharap, listrik bisa hidup 24 jam di Pulau Alang. Supaya dirinya dan warga lainnya bisa menikmati kebutuhan listrik seperti berada di kampung maupun kota lainnya.

“Semoga nanti listrik di pulau kami hidup 24 jam ya nak,” harap dia.

Saat itu juga, Ketua RT06, Riduan menjelaskan, aliran listrik yang mengalir di rumah warganya berasal dari mesin diesel berkapasitas 24 PK milik Pemerintah Desa (Pemdes) Dendun.

Sehingga aliran listrik tidak bisa hidup lama (normal), untuk dinikmati warganya sebanyak 72 jiwa atau 18 Kepala Keluarga (KK).

Baca juga: Seru! Puluhan Peserta Lomba Boat dan Pompong Adu Cepat di Perairan Pulau Alang Bintan

“Mesinnya cepat panas dan kapasitas kecil,” ujar Riduan.

Kondisi itu, kata dia, sudah dirasakan masyarakat RT06, Desa Dendun cukup lama. “Saya di sini (Pulau Alang) saja , sudah seperti ini (hidup lampu selama 4 jam),” ungkap dia.

Ia bersyukur, kalau bisa listrik hidup ke rumah warganya sampai 12-15 jam per hari. Supaya kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi. Seperti menyimpan ikan di dalam kulkas, es batu maupun kebutuhan lainnya.

Karena selama ini, kebutuhan tersebut tidak bisa dirasakan dan dinikmati masyarakat.

“Kalau kami butuh es batu, kami pergi nyeberang ke Pulau Mantang sana,” terangnya.

Diharapkan dia, listrik bisa menyala sampai ke rumah masyarakat selama 24 jam per hari. Sehingga kebutuhan masyarakat yang tinggal di Pulau Alang terpenuhi.

“Baru mau cas handphone listrik dah mati. Gimana baterai handphone mau penuh. Gimana kita mau nonton TV untuk pingin tahu perkembangan negara kita seperti ini,” sebut dia.

Exit mobile version