Tanjungpinang – Beredar kabar melalui pesan berantai WhatsApp agar masyarakat segera mengisi bahan bakar minyak (BBM) mulai 28 Desember 2021. Seruan itu muncul lantaran adanya rencana karyawan Pertamina akan melakukan mogok kerja pada 29 Desember 2021-7 Januari 2022.
Berikut cek fakta-fakta terkait pesan berantai tersebut.
Pesan itu menyasar ke sejumlah warga di Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri). Namun, Kepala Penanggungjawab SPBU Jalan Soekarno Hatta, Suseno mengatakan, pesan berantai yang menyebut adanya mogok kerja, dibantah olehnya.
“Tidak ada isu mogok itu. Termasuk di SPBU,” kata Suseno, Selasa (28/12).
Baca juga: Pertamina Sebut Peralihan Premium ke Pertalite Dukung Program Langit Biru
Suseno menyampaikan, seluruh SPBU termasuk ditempatnya akan tetap beroperasi meskipun telah beredarnya pesan berantai mogok kerja tersebut.
“Semua SPBU tetap jalan besok. Orang tadi kita aja baru dapat pasokan lagi,” ujarnya.
Menurutnya, isu mogok kerja yang beredar di WhatsApp Group merupakan pemberitaan bohong alias hoaks.
“Hoax itu. Kawan saya juga sampai nanya ke saya soal itu,” ucapnya.
Baca juga: Dirut Pertamina Masuk Daftar 100 Perempuan Paling Berpengaruh Dunia
Dilansir dari gridoto.com, Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengungkapkan bahwa berita tersebut tidak benar alis hoaks.
“Terkait pesan yang menyebar luas di masyarakat tentang himbauan isi penuh tangki bensin motor atau mobilnya mulai 29 Desember 2021 sampai 7 Januari 2022, kami tegaskan bahwa informasi tersebut adalah hoax, tidak benar dan menyesatkan,” ujarnya, Kamis (23/12) lalu.
Ia meminta masyarakat tetap tenang menggunakan BBM sesuai kebutuhan serta tak melakukan pembelian secara berlebihan.
“Kami berharap masyarakat tidak melakukan panic buying, karena kami yakin seluruh pekerja Pertamina tetap mengedepankan kepentingan umum dan dapat bersama-sama menjaga kondusivitas dan kelancaran operasional,” tuturnya.
Fajriyah menjelaskan, saat ini Pertamina memiliki Satgas Natal dan Tahun Baru dan dilengkapi dengan PICC (Pertamina Integrated Command Center).
Baca juga: Pertamina akan Tuntaskan Pengeboran Tiga Sumur di Sumatera Selatan
Ia meminta masyarakat tetap tenang menggunakan BBM sesuai kebutuhan serta tak melakukan pembelian secara berlebihan.
“Kami berharap masyarakat tidak melakukan panic buying, karena kami yakin seluruh pekerja Pertamina tetap mengedepankan kepentingan umum dan dapat bersama-sama menjaga kondusivitas dan kelancaran operasional,” tambahnya.
Fajriyah menjelaskan, saat ini Pertamina memiliki Satgas Natal dan Tahun Baru dan dilengkapi dengan PICC (Pertamina Integrated Command Center).
Ini juga dijalankan untuk mitigasi pengamanan distribusi terkait dengan aksi serikat pekerja Pertamina.
Satgas Nataru ini melibatkan Direksi Pertamina maupun Direksi Sub Holding terkait, termasuk seluruh General Manager seluruh daerah.
Mereka memastikan kesiapan dan pengamanan distribusi BBM dan LPG mulai dari kesiapan armada, build up stock di seluruh region, monitoring distribusi hingga kesiapan dan keselamatan para pekerja yang bertugas.
“Pertamina juga memiliki pola distribusi RAE (Reguler, Alternatif dan Emergency) untuk mengantisipasi kondisi emergency. sehingga pertamina tetap memastikan ketersediaan BBM dan LPG di seluruh wilayah,” tambahnya.
Sebagai antisipasi Nataru, Pertamina telah menyiapkan 114 terminal BBM dan lebih dari 7.400 SPBU untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat.
Selain itu, Pertamina juga telah menyiapkan layanan dan fasilitas tambahan.
Seperti 1.077 SPBU Siaga dijalur reguler, 63 SPBU Siaga di jalur tol, 218 Motoris atau armada Pertamina Delivery Service (PDS), 144 titik kantong BBM SPBU, 34 unit Pertashop atau SPBU modular.
“Dengan kesiapan ini, kami berharap masyarakat dapat menikmati liburan Natal dan Tahun Baru dengan tenang bersama keluarga,” pungkasnya.