TANJUNGPINANG – Pedagang di sekitar Gedung Olahraga (GOR) Kaca Puri, Jalan Teuku Umar, Tanjungpinang, Kepulauan Riau berharap gedung kembagaan warga Kota Gurindam itu dibangun kembali.
Salah seorang pedagang Vera mengatakan, GOR Kaca Puri saat ini seperti bangunan mati. Padahal dulu Kaca Puri merupakan gedung serba guna yang memiliki sejarah.
Vera mengatakan, sempat merasakan momen-momen indah saat berjualan di GOR Kaca Puri, bahkan merasakan ramainya saat ada event di sana.
“Dulu pas masih aktif GOR ini ramai pembeli. Tapi sekarang sepi banget. Bahkan dulu saya waktu kecil selalu diajak kesini untuk nonton volly,” katanya, Ahad (06/11).
Vera menyebut, beberapa bulan lalu, sempat ada turis dari Singapura dan Malaysia yang bertanya kenapa GOR Kaca Puri sudah terbengkalai.
“Dua bulan lalu ada orang Malaysia datang. Dia katanya sempat beberapa kali ke sini waktu nonton konser,” ucapnya.
Ia berharap agar GOR Kaca Puri segera mendapat perhatian dan perbaikan dari pemerintah ataupun swasta. “Semoga dapat diperbaiki lah, soalnya biar pariwisata naik, ekonomi naik lagi,” ujarnya.
Sementara itu, Samsudin salah seorang generasi penerus Kedai Kopi Sankist yang juga berada di GOR Kaca Puri mengaku miris melihat kondisinya, karena tinggal bangunan kosong.
Ia bercerita sempat merasakan masa jaya GOR Kaca Puri menjadi kebanggan warga Kota Tanjungpinang, karena di setiap minggunya, GOR Kaca puri terdapat event olahraga hingga event musik.
“Dulu kalau udah ada event gitu, pasti disini ramainya luar biasa. Orang-orang yang jualan disini seneng juga banyak pelanggan,” ucapnya.
Ia berpikiran akan meninggalkan tempat yang sudah lama dikembangkan oleh orangtuanya dan lebih memilih pindah ke Kota Batam.
“Kalau Kaca Puri gini-gini aja, saya juga sudah mutusin untuk pindah ke Batam. Sepi soalnya,” ungkap Samsudin
“Kita lihat, disini yang orang lama dan masih bertahan cuman saya. Sisanya sudah pada pindah,” pungkasnya.
Bukan Milik Pemerintah Sejak 2001
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepulauan Riau (Kepri) mengaku Kaca Puri bukan milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
“Setahu saya Kaca Puri bukan lagi milik BUMD maupun pemerintah dan sudah di ruislag,” kata anggota Komisi II DPRD Kepri, Rudi Chua, Ahad (06/11).
Ia menyampaikan, sejak tahun 2001, kacapuri sudah tidak lagi dikelola oleh pemerintah karena pemekaran wilayah Riau menjadi Kepulauan Riau.
“Ini harus dikonfirmasi ulang ke Kabupaten Bintan, karena tahun 2001 sepengetahuan saya, Kaca Puri sudah bukan aset daerah,” ucapnya.
Baca juga: Bupati Bintan Digugat Rp54 Miliar di Pengadilan Negeri Tanjungpinang