TANJUNGPINANG – Keluarga korban bencana Tanah Longsor di Pulau Serasan, Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) menceritakan kronologi bencana tanah longsor pukul 11:00 WIB, Senin (06/03) lalu.
Suwastuti, keluarga korban mengatakan, yang menjadi korban itu abang kandungnya beserta anak-anaknya yang berada di dalam rumah.
Namun, kakak iparnya selamat dari kejadiaan itu karena sempat keluar dari rumah untuk melihat kondisi ribut di depan rumahnya pukul 11:00 WIB.
“Abang kandung saya dan keluarganya jadi korban tanah longsor disana, dan yang selamat hanya kakak ipar saya,” kata Suwastri, keluaerga korban, Selasa (07/03) saat ditemui.
“Satu rumah ada 6 orang, yang selamat hanya kakak ipar saya saja,” sambung Suwastri.
Suwastuti menceritakan, kejadiannya begitu cepat karena kakak iparnya sempat mengecek kondisi angin ribut saat itu.
“Pas kakak saya cek, tidak sampai berapa menit tanah itu langsung ambruk. Kakak saya terpelanting dan tidak bisa nyelamatin anaknya yang di dalam rumah,” tuturnya.
Baca juga: Keluarga Korban Longsor di Luar Pulau Serasan Kesulitan Dapat Informasi
Ia berharap, kepada Pemerintah untuk bergerak cepat dalam mengevakuasi warga yang tertimbun longsor, dan keluarganya segera ditemukan.
Ia menyampaikan, komunikasi terakhir dengan abangya yakni waktu Cap Gomeh. Hal itu dikarenakan susah sinyal.
“Abang saya nelpon terakhir pas cap gomeh. Dia (abang) cerita kalau disana hujan terus. Itulah terakhir saya komunikasi sama abang saya,” ucapnya.
Ia menyebut, mendapat informasi dari adiknya yang juga berada di Natuna bahwa di Serasan terjadi tanah longsor.
“Saya mendapat kabar dari adik saya, kalau abangnya tak ada kabar karena terkena longsor dan rumahnya rata dengan tanah,” pungkasnya.
Sampai saat ini dirinya masih menunggu informasi kabar abangnya yang hilang. Serta dirinya akan berangkat ke Serasan untuk memastikan kondisi terbaru abangnya.
Baca juga: Lanal Ranai Kerahkan Prajurit Bantu Korban Longsor di Pulau Serasan
