SANTIAGO – Chile pada Senin mengumumkan rencana untuk menjatah air untuk ibu kota Santiago.
Kota berpenduduk hampir 6 juta jiwa itu dilanda kekeringan yang memecahkan rekor memasuki tahun ke-13.
Rencana atau pengaturan penjatahan air semacam itu belum pernah terjadi sebelumnya di Chile.
“Sebuah kota tidak dapat hidup tanpa air,” kata gubernur wilayah metropolitan kota Santiago Claudio Orrego dalam konferensi pers.
“Dan kita berada dalam situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam 491 tahun sejarah Santiago di mana kita harus bersiap untuk tidak ada cukup air untuk semua orang yang tinggal di sini,” ujar Orrego.
Rencana penjatahan air tersebut menampilkan sistem peringatan empat tingkat yang berubah dari hijau menjadi merah dan dimulai dengan pengumuman layanan masyarakat.
Pelaksanaan rencana itu dimulai dengan pembatasan tekanan air dan diakhiri dengan pemotongan jatah air secara bergilir hingga 24 jam untuk sekitar 1,7 juta pelanggan.
Sistem peringatan itu didasarkan pada kapasitas sungai Maipo dan Mapocho yang memasok sebagian besar air ke ibu kota Santiago. Kedua sungai itu telah mengalami penurunan permukaan air saat kekeringan terus berlanjut.
Baca juga: Sembilan Orang Tewas Antara Truk dan Van di Chile