China Dukung Perdamaian Rusia-Ukraina, Zelensky Mau Bertemu Xi Jinping

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky (kiri) saat meyambut Presiden AS, Joe Biden yang tiba di Ukraina belum lama ini. (Foto:lindependant/Ulasan.co)

JAKARTA – Pasca setahun invasi Rusia di Ukraina 24 Februari lalu, China serukan dialog perdamaian untuk Rusia-Ukraina dengan menyodorkan 12 poin gagasan.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky berencana bertemu dengan Presiden Xi Jinping. “Saya berencana bertemu dengan Xi Jinping,” kata Zelensky pada Jumat (24/2), seperti dikutip AFP.

“Ini akan menjadi momen penting untuk keamanan dunia,” tambah Zelensky.

Zelensky ingin bertemu dengan Xi, setelah China merilis 12 poin gagasan soal perang Rusia-Ukraina, yang salah satunya berisi seruan dialog damai. Menurut Zelensky, China mulai membicarakan Ukraina merupakan kemajuan.

Namun ia tak merinci kapan dan di mana akan bertemu Xi. Zelensky hanya mengatakan, dirinya berharap China mendukung perdamaian yang adil untuk Ukraina.

“Saya yakin fakta bahwa China mulai berbicara soal Ukraina itu tidak buruk. Namun, muncul pertanyaan dari kata-kata itu. Pertanyaannya pada langkah-langkah dan ke mana arahnya,” tutur Zelensky, seperti dilansir Politico.

Selama ini, China memang irit pernyataan soal perang Rusia-Ukraina. Mereka kerap mengambil posisi netral, tapi tak pernah mengecam invasi Rusia di Ukraina.

Baca juga: Setahun Invasi, Rusia Hanya Kuasai 18 Persen Wilayah Ukraina

Negara-negara Barat ramai-ramai menolak proposal yang diajukan China terkait 12 poin gagasan penyelesaian konflik Rusia-Ukraina tersebut. Malah negara-negara Barat mewanti-wanti Negeri Tirai Bambu, untuk tidak dekat dengan Moskow.

Amerika Serikat menuding China berniat memasok senjata untuk Rusia. Namun, China membantah dan menegaskan posisi mereka lewat gagasan tersebut.

Zelensky pun ingin memastikan, apakah China benar-benar tak akan memasok senjata ke Rusia dalam pertemuannya dengan Xi Jinping nanti.

“Saya benar-benar ingin meyakini, bahwa China tidak akan memasok senjata ke Rusia. Ini sangat penting bagi saya,” kata Zelensky.

Zelensky juga menegaskan, ia bakal mempertimbangkan 12 gagasan China jika Rusia benar-benar menarik seluruh pasukannya dari Ukraina.

Meski begitu, dia merasa perundingan dengan Rusia seperti yang diharapkan China, mustahil karena dirinya tak bisa bicara dengan “orang sakit,” merujuk pada Presiden Vladimir Putin.

“Namun, berunding dalam sebuah perjanjian dengan orang sakit dan banyak membunuh saat ini mustahil,” ucapnya.

Baca juga: Ukraina Minta Gripen Setelah Jet F-16 Ditolak, Swedia: Maaf Stok Kami Terbatas