Curhat Sopir Taksi Konvensional Tak Ada Penumpang Imbas Rute Pesawat dan Transportasi Online

Curhat Sopir Taksi Konvensional Tak Ada Penumpang Imbas Rute Pesawat dan Transportasi Online
Situasi Bandara Raja Haji Fisabilillah. Foto : Ardiansyah Putra

TANJUNGPINANG – Nasib para sopir taksi konvensional di Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang cukup memprihatinkan. Hampir setiap hari taksi di bandara itu tidak mendapatkan penumpang akibat jadwal penerbangan kian berkurang.

Hal itu diungkapkan salah seorang sopir taksi, Ujang. Ia mengaku, sedikitnya jumlah pesawat yang melayani rute ke Tanjungpinang membuat pendapatannya juga berkurang drastis.

“Saya ini sudah dua hari belum ada pecah telur lagi (belum dapat penumpang). Bayangkan aja, satu hari pesawat ada tiga trip, dari ketiga trip itu tak ada yang naik,” katanya saat ditemui, Sabtu (23/04).

Ia mengatakan, sepinya penumpang taksi di Bandara RHF Tanjungpinang itu juga tidak hanya faktor rute pesawat, melainkan juga karena para penumpang sudah ada yang menjemputnya.

“Kalau satu kali jalan atau sehari dapat satu penumpang saja, sudah untung banget. Itu bersyukur kali kalau dapat,” ucapnya.

Nasib serupa juga dialami, Kudun yang juga berprofesi sebagai sopir taksi di bandara tersebut. Dikatakannya, biasanya 1 hari dirinya mampu mendapatkan seorang penumpang.

“Biasanya sehari dapat 1. Sekarang saya juga sudah beberapa hari belum dapat penumpang,” ucapnya dengan nada lesu.

Baca juga: Hore! Bandara RHF Tanjungpinang Cabut Syarat Wajib Antigen dan PCR

Jika mendapatkan penumpang, keuntungan yang ia dapat minimal sebesar 80 ribu rupiah sekali jalan. “Paling kecil Rp80 ribu. Sekarang sudah 2 hari belum ada yang naik,” tambahnya.

Kudun mengaku, karena jarang mendapatkan penumpang, ia rela berutang untuk mencukupi kebutuhan sehari hari bersama keluarga.

“Kita banyak berutang untuk mencukupi kebutuhan. Puasa gini juga ga ada dapat penumpang,” tuturnya.

Ia juga mengungkapkan, keterpurukan yang ia alami bersama sopir taksi bandara mulai terasa sejak awal pandemi COVID-19 lalu.

“Sejak pandemi kami sudah kayak gini, dapat jatah 2 hari sekali. Selain itu taksi online juga masuk,” ucapnya.

Kudun menyebut, sebelum adanya pandemi COVID-19, dan masuknya transportasi online, ia mampu mendapat minimal 2 trip dalam sehari.

“Minimal dua trip satu hari dulu sebelum pandemi dan masuk mobil online. Sekarang dapat satu hari satu trip sudah alhamdulillah banget,” imbuhnya.