IndexU-TV

Dibangun Rp6,6 Miliar, Plafon Rumah Tahfiz di Sei Lekop Runtuh

Dibangun Rp6,6 Miliar, Plafon Rumah Tahfiz di Sei Lekop Runtuh
Plafon Rumah Tahfidz Quran Darussya'adah Bintan berada di Kelurahan Sei Lekop, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau sudah bocor hingga runtuh.(Foto:Andri DS/Ulasan.id)

Bintan – Dibangun dengan biaya Rp6,6 miliar, plafon Rumah Tahfiz Quran Darussya’adah di Kelurahan Sei Lekop, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau runtuh.

Padahal, gedung tersebut digunakan belum genap 2 tahun sejak Juni tahun 2020 lalu.

Ada pun sumber anggaran pembangunan gedung Rumah Tahfiz Quran Darussya’adah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten Bintan.

Kini, kondisi rumah tahfidz tersebut sangat memprihatikan.

Mulai dari atap bocor, plafon bolong hingga runtuh ke lantai.

Informasi yang dihimpun Ulasan.co sampai Minggu (05/12) ini, pembangunan rumah tahfidz tersebut tiga kali dianggarkan oleh Pemkab Bintan melalui APBD murni.

Baca juga: Kejari Bintan Sita Uang Rp8 Juta dari Tiga Nakes Puskesmas Sei Lekop

Pertama, Pemkab Bintan mulai menganggarkan pembangunan gedung Rumah Tahfidz tersebut melalui APBD 2017 sekitar Rp2 miliar.

Setelah di APBD 2018, Pemkab Bintan kembali anggarkan sekitar Rp2,4 miliar.

Kemudian, Pemkab Bintan kembali anggarkan melalui APBD 2019 sekitar Rp2,2 miliar.

Ustad Athful Wafi, seorang pengajar di Rumah Tahfidz Quran Darussya’adah mengeluh kondisi gedung yang sudah ditempatinya, bersama seorang pengawas sejak Juni 2020 sampai dengan sekarang.

Plafon – Rumah Tahfiz Quran Darussya’adah di Kelurahan Sei Lekop, Kabupaten Bintan

Kalau dilihat secara fisik, menurut dia, gedung Rumah Tahfidz Quran Darussya’adah sudah bagus.

Tapi, belum layak dihuni atau ditempati.

Sebab, masih ada atap yang bocor disaat hujan turun dan kondisi kebocoran atap berdampak pada plafon.

Karena ada plafon yang sudah jebol hingga runtuh ke lantai.

Baik plafon berada di lantai satu maupun dua.

Selain itu, semua lubang angin berada di jendela tidak memiliki kanopi.

Kalau hujan turun disertai angin kencang, air hujan dengan mudah masuk ke dalam ruangan.

Kondisi itu, membuat semua gorden basah, hingga air hujan menjadi tergenang di lantai.

“Kalau hujan berangin, kita kebanjiran bang. Saya selalu pindah posisi tempat tidur (kasur) saya. Curah hujan sangat tinggi sekali,” terang dia.

Kemudian, lanjut dia, kalau sudah ada petir disaat hujan turun, pasti ada bola lampu di Rumah Tahfidz Quran Darussya’adah tidak menyala lagi.

“Semua itu, sudah pernah saya sampaikan ke Pak Kabag Kesra (pemerintah). Gedung yang layak itu, memberikan rasa nyaman dan aman. Gedung ini, belum selesai seratus persen,” sebut dia.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kabupaten Bintan, Indra Gunawan mengakui, adanya kerusakan fasilitas hingga sarana pada gedung Rumah Tahfidz Quran Darussya’adah.

Maka dari itu, pihaknya sedang inventarisir fasilitas dan sarana gedung tersebut yang sudah rusak.

“Nanti, kita sampaikan ke pimpinan dan pihak Perkim. Mudah-mudahan dapat kembali dianggarkan, untuk kepentingan di Rumah Tahfidz tersebut,” sebut Indra Gunawan.

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Bintan, Juni Rianto belum memberikan keterangan terkait hal itu.

Penulis: Andri Dwi SasmitoEditor: Adly 'Bara' Hanani
Exit mobile version