BATAM – Kepala Dinas Pariwisata Batam, Ardiwinata, memberikan tanggapan terkait kabar adanya travel warning ke Indonesia yang disebarluaskan oleh akun media sosial Xiaohongshu, yang populer di China dan dikenal sebagai versi lokal dari Instagram.
Ardiwinata menyatakan, biasanya travel warning hanya bisa dikeluarkan oleh pemerintah negara terkait, bukan oleh individu atau platform media sosial. Dia menegaskan, hingga saat ini pihaknya belum menerima informasi resmi terkait peringatan travel warning tersebut.
“Dari pemerintah mana, belum ada deh,” ujar Ardiwinata saat ditanyakan apakah mengetahui soal isu tersebut.
Dia juga menambahkan, biasanya travel warning dikeluarkan jika memang ada masalah tertentu di negara tujuan, misalnya terkait keamanan atau kesehatan. Namun, sampai saat ini, Pemerintah Indonesia belum mengeluarkan informasi apapun tentang itu itu.
“Kita kan punya Kementerian Pariwisata dan Kementerian Ekonomi Kreatif, ada juga Kementerian Kesehatan, dan Imigrasi yang biasanya punya informasi terkait travel warning. Jadi kita lihat dulu travel warningnya terkait apa. Hingga saat ini kita belum dapat informasi,” jelas dia.
Terkait dengan kunjungan wisatawan, Ardiwinata mengungkapkan bahwa sejauh ini jumlah wisatawan yang datang ke Batam masih stabil dan bahkan menunjukkan peningkatan, walaupun ia mengakui saat ini jumlah wisatawan asal China memang masih belum masif
“Jadi begini, wisatawan dari China bukan berarti tidak datang, mungkin ada. Hanya saja saat ini belum diberlakukan Visa On Arrival (VOA) bagi mereka, jadi mereka masih apply visa. Ini tidak hanya China saja, tapi juga untuk Korea, India, dan Jepang,” terangnya.
Saat ini, kata dia, VOA baru berlaku bagi wisatawan asal Hongkong, Suriname, kolombia dan resident permanen dari Singapura.
“Kita tunggu saja, kalau bisa direlaksasi aturan terkait orang asing yang masuk ke Batam,” tambahnya.
Ardiwinata menilai, terkait travel warning ini tidak bisa disebarkan begitu saja oleh platform media sosial. Menurutnya, siapapun tidak boleh menyebarkan informasi yang merusak citra pariwisata antarnegara.
“Tak bisa seperti itu, kalau seperti itu kita bisa komplain,” timpalnya.
Ia pun menekankan agar pelaku wisata agar tidak perlu khawatir terkait isu tersebut.
“Sampai saat ini, Indonesia aman aman saja,” tutupnya.