Dugaan Asing Intervensi Pilpres 2024, Anis Matta: Capres RI di ‘Back up’ Rusia, Amerika dan China

Ilustrasi bendera Amerika Serikat, Rusia dan China. (Foto:Doc/Veterok/Shutterstock)

JAKARTA – Tiga calon presiden (Capres) Indonesia masing-masing Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan disebut-sebut telah di backup asing sebut saja Amerika Serikat, Rusia, hingga China.

Bahkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang, diyakini akan ada intervensi dari pihak asing yang mempunyai kepentingan di Indonesia. Situasi tersebut sama seperti yang terjadi di beberapa negara di dunia.

Demikian yang disampaikan Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta, Rabu (23/8/2023). Namun menurut dugaan Anis, intervensi itu tidak sekuat seperti tahun 1998 silam.

“Ada yang bilang Anies Baswedan didukung Amerika, Ganjar Pranowo didukung Tiongkok, dan Prabowo Subianto didukung Rusia. Tapi ini kan katanya,” kata Anis Matta dikutip dari tvonenews.

Anis juga mengatakan, pada Pilpres 2024 nanti akan menjadi momentum yang berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya.

“Ini ada obrolan, kalau ada capres sudah punya dukungan sendiri-sendiri yang berbeda-beda. Ada yang bilang Anies Baswedan didukung Amerika, Ganjar Pranowo didukung Tiongkok, dan Prabowo Subianto didukung Rusia. Tapi ini kan katanya,” lanjut Anis.

“Memang pemilu di suatu negara seperti pilkada global saja, bagi kekuatan superpower,” lanjut Anis.

Anis menilai, bahwa Amerika dan China sama-sama memiliki kepentingan masing-masing di Indonesia. Sehingga Indonesia akan tetap diposisikan sebagai negara netral dengan demokrasi yang tidak terlalu kuat.

Baca juga: Megawati Sebut TNI, Polisi dan ASN Lembek dan Singgung Vonis Ferdy Sambo Cs

Ia juga mengkhawatirkan, ada kekuatan di dalam negeri yang meminta bantuan asing agar memenangi Pilpres 2024. Jadi asing secara langsung yang melakukan intervensi, tetapi didahului oleh adanya permintaan di dalam negeri.

“Yang saya khawatirkan itu sebenarnya adalah, bahwa kekuatan-kekuatan yang ada di sini justru yang memancing orang lain untuk datang sebagai alat pertolongan. Jadi agresifnya bukan dari luar, tapi karena ada minta tolong seperti saat Donald Trump terpilih,” ujarnya.

Lantas Anis pun berharap, agar capres yang menjadi kontestan Pilpres 2024 merdeka secara politik, geopolitik, teknologi dan juga merdeka secara ideologi.

“Jangan biarkan orang lain menjadikan negara kita ini, sebagai medan tempur mereka. Bung Karno (Presiden Soekarno) mengajarkan kepada kita tidak boleh memberikan ruang kepada negara lain untuk mengintervensi kita. Apalagi dalam proses pemilu,” katanya lagi.

Anis kembali menegaskan, intervensi asing itu datang bukan karena keinginan asing itu sendiri. Tetapi karena memang ada permintaan dari dalam sendiri, yang ingin memenangi Pilpres dan menjadi presiden.

“Bertepatan dengan Pilpres 2024 di Indonesia pada 14 Februari, pada Januari nanti ada Pemilu di Taiwan, Rusia di bulan Maret dan Amerika pada bulan November. Jadi 2024 ini adalah momentum, pemilu kekuatan global, pertarungan global,” ungkapnya. Menurutnya, tanda-tanda pertarungan kekuatan global dimulai pada Pemilu Taiwan pada Januari 2024. Saat itu, Amerika Serikat dan China memiliki calon masing-masing, sehingga pembelahannya sangat tajam, karena ancamannya perang atau damai.