Megawati Sebut TNI, Polisi dan ASN Lembek hingga Singgung Vonis Ferdy Sambo Cs

Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarno Putri. (Foto:Dok/CNBC)

JAKARTA – Mantan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarno Putri tiba-tiba melontarkan pernyataan yang menyebutkan TNI, Polisi hingga Aparatur Sipil Negara (ASN) lembek.

Megawati yang juga sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu mempertanyakan, mengapa ketiga instansi tersebut kini menjadi lembek.

Dia pun akhirnya juga menyinggung soal vonis kasus Ferdy Sambo yang belakangan ini ramai diperbincangkan, sebab seluruh terdakwa mendapatkan diskon hukuman penjara dari kasasi Mahkamah Agung.

Hal itu dikatakan Megawati saat menghadiri acara Sosialisasi Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah pada Satuan Pendidikan Pelaksana Implementasi Kurikulum Merdeka di The Tribrata, Jakarta Selatan, Senin (21/8/2023).

Masih dalam momen HUT ke-78 Kemerdekaan RI, Megawati pun berpesan, bahwa untuk menghormati para pahlawan tentunya dengan mendatangi makamnya.

“Harus dihormati lho. Saya sudah keliling 2/3 dunia, alhamdulillah. Kalau saya pergi ke sebuah negara, saya pergi ke taman pahlawan. Ternyata lho ada negara yang enggak punya taman pahlawan. Wah saya bangga banget. Karena negaraku ini dimerdekakan oleh orang-orang Indonesia yang berani mati,” tegas Megawati.

“Kalau negara diserang, ini saya tanya sama TNI, kok menurut saya TNI sekarang lembek, polisi juga lembek. Waduh saya pikir itu kok piye toh yo, tapi betul lho. Pegawai negeri lembek,” kata Megawati saat memberikan pidato dalam acara sosialisasi buku teks utama pendidikan pancasila tersebut.

Baca juga: Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati, Ibu Brigadir J Kecewa

Kemudian Megawati juga menyinggung soal kasus Ferdy Sambo. Dia mempertanyakan soal penegakan hukum di Indonesia saat ini.

Meskipun ia bukan sebagai orang ahli hukum, namun Megawati mengatakan, dirinya masih bisa berpikir bahwa pemotongan vonis hukuman Ferdy Sambo Cs itu tidak benar.

“Makanya aku nyentil itu Pak Sambo. Kok anak buah sendiri dibunuh? Udah gitu saya pikir gini, hukum Indonesia ini hukum apa ya sekarang? Lho saya bukan orang hukum tapi kan saya bisa mikir. Ini apa benarnya?,” ungkapnya dikutip dari cnnindonesia.

“Sudah dua pengadilan. Yang tingkat pertama hukuman mati, yang kedua hukuman mati. Masuk ke MA eh kok pengurangan hukuman. Lho kok bisa dikasih apa namanya? Pengurangan hukuman. Saya sampai mikir begini. Anak orang begini, meskipun dia prajurit atau apa itu, apa karena nilainya hanya prajurit hah?,” pungkasnya.

Dia pun memperingatkan, agar TNI-Polri tidak menjadi lembek. Karena fungsinya penting untuk melindungi negara. TNI-Polri juga penting tugasnya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang makmur.

“Siapa nggak ada yang berani kayak gitu jadi melempem Indonesia. Kalau kalian aja melempem, apalagi rakyatnya yang masih perlu, perlu, perlu untuk diberi kehidupan yang baik supaya mereka sejahtera, supaya tidak ada lagi fakir miskin di Tanah Air Republik Kesatuan Indonesia,” tuturnya dikutip dari detik.