Empat Jenderal TNI Lulusan Ranger School Fort Benning, Tak Hanya Mayor Teddy

Prajurit siswa US Army Ranger School, Fort Benning, Georgia, Amerika Serikat. (Foto:Dok/US Army)

JAKARTA – Dalam sejarah TNI, tercatat ada empat nama jenderal purnawirawan yang pernah menyandang Tab Ranger di lengannya ketika masih aktif sebagai prajurit selain Mayor Inf Teddy Indra Wijaya.

Empat jenderal yang sudah purnatugas itu, sebelumnya juga mengikuti pendidikan pasukan elit di US Army Ranger School di Fort Benning, Amerika Serikat (AS) hingga membawa pulang Tab Ranger. Tab Ranger yang diperoleh dari Fort Benning merupakan kebanggaan sebagai prajurit infanteri.

Terbaru prestasi itu diukir Mayor Inf Teddy Indra Wijaya, perwira menengah (Pamen) TNI Angkatan Darat yang berhasil mendapatkan Tab Ranger di lengan kirinya tahun 2020 lalu.

Bahkan Mayor Inf Teddy tercatat sebagai lulusan terbaik dari US Army Ranger School, Fort Benning yang terkenal sebagai sekolah militer paling bergengsi di Angkatan Darat AS.

Mayor Inf Teddy Indra Wijaya semasa mengikuti pendidikan di US Army Ranger School tahun 2020. (Foto:Dok/TNI AD)

US Army Ranger School

Teddy saat menempuh pendidikan di Fort Benning masih berpangkat Letnan Satu (Lettu). Di kursus militer pasukan elit tersebut, prajurit tidak mudah untuk mendapatkan predikat lulus lantaran tergolong berat.

Diketahui, Pangkalan Militer Fort Benning, Gerogia di depannya terpampang tulisan “Not for the Weak and Fainthearted” atau “Bukan untuk Mereka yang Lemah dan Pengecut”.

United States Army Ranger School atau kursus Ranger merupakan pendidikan taktik, dan kepemimpinan unit kecil yang berlangsung selama 62 hari.

Kursus ini mengembangkan keterampilan fungsional dalam pertempuran jarak dekat dan pertempuran langsung. Kursus Ranger terbuka untuk prajurit AD, AL, AU dan Marinir AS.

Hal tersebut disampaikan Atase Militer Darat RI untuk Amerika Serikat, Kolonel Inf Hendri dalam rilis tertulisnya di Washington DC, dikutip Beritamanado, Ahad 5 April 2020.

Ranger School adalah program sekolah pasukan paling elite di Angkatan Darat AS, untuk menghasilkan lulusan US Army Ranger bagi Resimen Ranger ke-75.

Peserta siswa akan digembleng hingga batas akhir ketahanan fisik manusia, serta beberapa keterampilan di lapangan serta pembinaan mental.

”Pendidikan itu diikuti oleh tentara yang telah terpilih paling fit, baik secara fisik dan mental. Untuk persentase kelulusan sekolah selama ini, berkisar 20-25 persen dari seluruh jumlah siswa pada periode pendidikan tersebut,” jelas Kolonel Inf Hendri.

Standart mutu pendidikan Ranger, Hendri menjelaskan, US Army Ranger School menerapkan metode sistem gugur setiap hari.

Prajurit siswa US Army Ranger School. Fort Benning, Georgia, Amerika Serikat. (Foto:Dok/US Army)

Sistem itu berlaku pada setiap event tes yang berlangsung, serta persyaratan menetapkan standart kelulusan yang tinggi.

“Tes meliputi kemampuan individual dalam fisik, navigasi darat, Ranger Tactical Test yang diuji dalam tahap RAP Week, serta penilaian Leadership in Patrol dan Peer evaluation. Dalam setiap tahap harus meraih dukungan dari rekan-rekan satu regu, dengan batas maksimal pelanggaran prosedur yang ketat,” sambung Hendri.

Dari tingkat kesulitan serta dinamika itulah yang menurut Hendri, Ranger School menjadi sekolah paling bergengsi bagi Angkatan Darat Amerika Serikat.

“Pendidikan itu diikuti oleh tentara yang telah terpilih paling fit, baik secara fisik dan mental. Untuk persentase kelulusan sekolah selama ini berkisar 20-25 persen, dari seluruh jumlah siswa pada periode pendidikan tersebut,” ungkapnya.

“Siswa yang tidak memenuhi standart akan langsung di drop/dikeluarkan pada setiap harinya, recycle atau mengulang tahap sebelumnya, ataupun mengulang dari hari pertama yaitu Day 0,“ ujarnya.

Dikatakan Hendri, 76 siswa berhasil lulus langsung dari 412 siswa jumlah awal dan hanya 1 siswa asing yang berhasil lulus.

Selain itu, tidak hanya diikuti pula oleh prajurit TNI. Tetapi juga dikuti personel militer dari negara-negara yang memiliki kerja sama militer dengan AS sejak tahun 1950.

Kursus ini diadakan di berbagai lokasi. Pelatihan di Fase Benning berlangsung di sekitar Camp Rogers di Fort Benning, Georgia.

Pelatihan Fase Gunung dilakukan di Camp Merrill, pegunungan terpencil dekat Dahlonega, Georgia. Sedangkan Fase Florida dilakukan di berbagai lokasi dekat Camp Rudder, Pangkalan Angkatan Udara Eglin, Florida.

Berikut empat jenderal yang kini telah purnatugas juga pernah menyandang Tab Ranger kala masih aktif sebagai prajurit.

1. Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Mantan Presiden RI ke-6 ini, merupakan alumni Akmil 1973 sekaligus lulusan terbaik (Adhi Makayasa)

Kariernya militernya begitu cemerlang. Menantu pendiri RPKAD Sarwo Edhie Wibowo ini pernah dipercaya mengemban sejumlah jabatan strategis TNI AD.

Bahkan pendidikan militernya pun termasuk komplet. SBY pernah mengikuti American Language Course, Lackland, Texas Amerika Serikat pada 1976.

Kemudian Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning tahun 1982-1983. Status Ranger didapatkan saat mengikuti Airbone and Ranger Course, Fort Benning tahun 1976.

2. Letjen TNI (Purn) Hotmangaraja Pandjaitan

Hotmangaraja lulusan Akmil 1977, merupakan putra dari Pahlawan Revolusi Mayjen TNI (anumerta) DI Pandjaitan.

Dia adalah prajurit berdarah Kopassus. Sederet jabatan pernah dipegangnya. Terakhir kali, pria berdarah Batak yang lahir di Palembang ini menjabat Sesmenko Polhukam.

Kemudian Tab Ranger didapatnya ketika dia mengikuti pendidikan US Army Airborne, Pathfinder, Ranger Course, Fort Benning.

3. Letjen TNI (Purn) Nugroho Widyotomo

Nugroho ulusan Akmil 1983 ini juga ditempa sebagai prajurit komando Korps Baret Merah alias Kopassus.

Bermula sebagai Danton Kopassandha (1983) selepas lulus dari Lembah Tidar, Magelang. Prajurit komando kelahiran Banjarnegara, Jawa Tengah ini juga pernah menjabat Wadanjen Kopassus pada 2010.

Kemudian Pangdam II/Sriwijaya (2012), dan Irjenad (2013). Jabatan terakhirnya yakni Sekjen Wantannas (2016).

Nugroho juga pernah mengikuti pendidikan Ranger di Fort Benning.

4. Letjen TNI (Purn) Syaiful Rizal

Peraih Adhi Makayasa atau lulusan terbaik Akmil 1975 ini tercatat sebagai Danjen Kopassus pada 2005 sampai 2006.

Dia juga pernah menjabat Pangdam IX/Udayana. Selain mendapatkan Tab Ranger dari AS, dia juga pernah mengikuti pendidikan DSCC Australia. Jabatan terakhirnya yakni Dankodiklat TNI AD.