Evakuasi Warga Korban Letusan Gunung Semeru, TNI AU Turunkan Detasemen Matra 2 dan Batalion Komando 464

Evakuasi Warga Korban Letusan Gunung Semeru, TNI AU Turunkan Detasemen Matra 2 dan Batalion Komando 464
Prajurit TNI AU membopong seorang warga yang menjadi korban letusan Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). ANTARA/HO-Dinas Penerangan TNI AU

Jakarta – Puluhan prajurit Detasemen Matra 2/Naga Pasa, dan Batalion Komando 464/Nanggala Korps Pasukan Khas TNI AU diturunkan untuk membantu evakuasi warga korban letusan Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, Senin (06/12).

Bahkan sebelumnya, TNI Angkatan Udara telah menurun 46 prajuritnya Minggu (05/12).

Dinas Penerangan TNI AU sebagaimana dikutip dari siaran tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin (06/12) menyampaikan, pasukan khusus yang diturunkan itu datang bersama petugas kesehatan, fasilitas dan instansi, sentra komunikasi, dan dari Pengatur Lalu Lintas Udara dari Lanud Abdulrachman Saleh, Malang.

Pasukan itu tergabung dalam satuan tugas yang bertugas bersama pasukan lain TNI lain, polisi, dan lembaga lain, menyisir korban letusan Gunung Semeru.

Pasukan gabungan satgas bergerak dari lokasi yang terdampak parah letusan, yaitu di Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Baca juga: Data Sementara Korban Gunung Semeru: 15 Meninggal, 27 Hilang dan 5.205 Jiwa Terdampak

Ada empat lokasi di Sumber Wuluh yang menjadi fokus penyisiran, yaitu di Jembatan Merah, Desa Curah Kobokan, Desa Perak, dan Desa Bundali.

Tidak hanya membantu penyisiran, TNI AU juga menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan kepada warga yang terdampak letusan Gunung Semeru.

“Pertolongan kesehatan yang diberikan berupa pemeriksaan umum dan pemberian obat kepada warga yang rentan,” terang Dinas Penerangan TNI AU.

Gunung Semeru, yang tingginya mencapai 3.676 meter dari atas permukaan laut meletus disertai awan panas dan hujan abu vulkanik, Sabtu Minggu lalu (4/12).

Akibat letusan itu, lebih dari 50 warga jadi korban luka bakar, belasan warga meninggal dunia, ribuan rumah rusak, dan puluhan instalasi listrik terganggu.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, pada Minggu (5/12), memutuskan untuk berkantor di Lumajang untuk mengawal proses penyisiran dan evakuasi korban.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *