London – Pandemi COVID-19 yang berlangsung selama 2 tahun ini menghancurkan perekonomian dunia. Tidak sedikit pula orang yang terjun bebas ke lembah kemiskinan akibat dampak COVID-19. Alhasil, kesenjangan pun kian ketara.
Namun, dampak pandemi tidak berlaku bagi 10 orang terkaya di dunia. Harta 10 orang terkaya di dunia meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 1,5 triliun dolar (Rp21,4 kuadriliun) selama pandemi, di saat tingkat kemiskinan melambung.
Baca juga: Bos Mr D.I.Y Jadi Orang Kaya Baru Malaysia, Pendiri AirAsia Terlempar
Fakta itu ditemukan dalam penelitian yang hasilnya dirilis sebuah lembaga amal pada Senin jelang pertemuan elite Forum Ekonomi Dunia (WEF).
Kepala-kepala negara akan bergabung dengan para pemimpin perusahaan dan tokoh terkemuka lain pekan ini untuk membahas isu-isu paling penting di dunia –dari perubahan iklim hingga kesetaraan vaksin COVID-10– pada konferensi WEF Davos Agenda 2022.
Pertemuan daring tersebut akan menjadi batu loncatan dalam konferensi tingkat tinggi tahunan WEF yang biasanya digelar di resor pegunungan Davos di Swiss pada musim dingin dan dihadiri orang-orang kaya dan berkuasa di dunia.
Baca juga: Daftar 3 Wanita Terkaya di Indonesia, Punya Harta 21 Triliun
Berikut adalah sejumlah data terkait kesenjangan global:
* Para triliuner telah mencatat lonjakan dalam kekayaan mereka selama pandemi, menurut badan bantuan Oxfam
* 10 orang terkaya di dunia bertambah kaya sebesar 15.000 dolar AS (Rp215 juta) per detik atau 1,3 miliar dolar AS (Rp18,6 triliun) per hari selama pandemi.
* Harta mereka melebihi gabungan harta yang dimiliki 3,1 miliar penduduk miskin di dunia.
* Seorang triliuner baru muncul setiap 26 jam sejak awal pandemi.