IndexU-TV

Gerakan Bangun Talenta Pemasaran Digital dari Sekolah

Bangun Talenta Pemasaran Digital dari Sekolah
Seorang pelaku UMKM, Nike Lidiyastuti Aritovani, memperlihatkan produk UMKM yang dihasilkannya yakni ikan cakalang dan sambal roa di Ambon, Maluku, Sabtu (27/11/2021). (ANTARA/Indriani)

“Kami bekerja sama dengan asosiasi e-commerce yang ada untuk melatih UMKM dan juga satuan vokasi. Tujuannya agar produk-produknya bisa masuk ke patform e-commerce,” ujar Plt Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kemendikbudristek Saryadi.

Pelatihan yang diberikan, selain mengenai pemasaran digital, juga pengemasan, teknologi, serta standardisasi dan juga pelatihan perpajakan.

Selain itu, UMKM dan satuan vokasi dibimbing dalam urusan pengurusan perizinan, kesehatan pangan.

“Untuk pelatihannya sendiri diselenggarakan mulai dari Agustus hingga November 2021. Upaya ini bagian dari Gernas BBI. Ini merupakan upaya bersama untuk meningkatkan UMKM Indonesia dari ranah luring ke daring,” ujar Saryadi.

Dengan perpindahan pola penjualan dari pola luring daring, diharapkan jangkauan penjualan semakin luas.

Tidak hanya di daerah tempat UMKM itu berada, tetapi juga menjangkau seluruh wilayah di Tanah Air, bahkan global.

Pelatihan yang diselenggarakan, di antaranya Pelatihan Digital Potensi Ufuk Timur pada 15 November hingga 1 Desember 2021, dengan UMKM prioritas adalah di wilayah timur.

Sedangkan untuk satuan pendidikan vokasi di seluruh Indonesia, pelatihan diberikan dalam delapan sesi.

“Harapannya melalui pelatihan itu, UMKM di wilayah Indonesia bagian timur dapat onboarding di lima platform e-commerce, yakni Lazada, Shopee, Blibli, Tokopedia, dan Gojek,” kata Saryadi menjelaskan.

Pelatihan tidak hanya sebatas pada UMKM, tetapi juga satuan vokasi yang menghasilkan produk dan jasa.

Misalnya di SMK ada teaching factory yang mengembangkan produk dan jasa.

Melalui helatan Gernas BBI itu, Kemendikbudristek memberikan kesempatan yang sama pada satuan pendidikan vokasi, baik SMK dan juga perguruan tinggi vokasi untuk mengembangkan produk dan jasanya, layaknya UMKM.

Satuan pendidikan vokasi juga memiliki peranan penting dalam pemberdayaan UMKM di Tanah Air, di antaranya melalui riset terapan serta pendampingan pada UMKM. Kampus vokasi melakukan riset terapan dan memberikan solusinya pada berbagai persoalan yang ada di dunia usaha dan dunia industri (DUDI), termasuk UMKM. Sejumlah kampus vokasi bekerja sama dengan UMKM, baik memberikan solusi teknologi maupun tata kelola.

Satuan pendidikan, khususnya jenjang SMK, juga berkolaborasi dengan UMKM untuk memberikan pemanfaatan teknologi digital, terutama advokasi pada penjualan.

Kemendikbudristek juga turut memberikan pelatihan digital marketing pada siswa SMK.

Melalui pelatihan itu, siswa SMK dapat berkolaborasi dengan UMKM.

Saryadi menjelaskan melalui kemitraan itu, diharapkan setelah lulus siswa SMK tersebut dapat menjadi admin penjualan digital dan juga hadir dalam memberikan konten publikasi UMKM yang baik di ranah media sosial.

Direktur Eksekutif IdEA, Arshy Adini mengatakan pelatihan itu tidak hanya diberikan pada UMKM yang digerakkan oleh masyarakat, tetapi juga oleh satuan pendidikan, khususnya pendidikan vokasi.

Produk-produk hasil satuan pendidikan vokasi tersebut turut dipasarkan secara daring, terutama produk-produk yang memiliki potensi untuk berkembang.

“Jadi ada pendampingan khusus bagi UMKM yang masuk ke dalam klasterisasi. Sekarang kami buka sebanyak-banyaknya, tapi nanti kira-kira UMKM yang siap maka akan diberikan pemantapan, seperti mentoring dan kurikulum khusus, terutama yang berasal dari satuan pendidikan,” kata Arshy.

Setiap bulan, terdapat UMKM pilihan yang kemudian produknya ditampilkan di etalase showcase di bandara.

Masyarakat dapat membeli produk langsung melalui pemindaian pada QR Code dan pembayarannya juga melalui QRIS.

Hal itu dilakukan sebagai bagian untuk meningkatkan transaksi penjualan UMKM di Tanah Air.

“Kami berharap program Gernas BBI ini terus berjalan. Tidak hanya saat pandemi atau setelah pandemi saja, akan tetapi berkelanjutan.

Karena ini memang gerakan yang bersejarah, yang mana kementerian dan lembaga beserta swasta bergotong royong untuk membantu UMKM agar lebih terpetakan dan untuk terus berkembang. Kami siap mendukung,” ucap Arshy.

Exit mobile version