Gerombolan Preman Teror Warga Sei Nayon Terkait Sengketa Lahan

Warga RT 03/RW 12 Sei Nayon, Bengkong. (Foto: Muhamad Ishlahuddin/Ulasan.co)

BATAM – Warga RT04/RW12, Sei Nayon, Kelurahan Sadai, Kecamatan Bengkong, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), resah dengan aksi teror oleh gerombolan preman terkait masalah sengketa lahan di tempat tinggal mereka saat ini.

Ketua RW12 Sei Nayon, Anwar Effendi mengatakan, mereka didatangi sejumlah orang tak dikenal yang diduga suruhan pihak perusahaan terkait masalah lahan di tempat tinggal mereka.

Ia juga menambahkan, ada oknum tertentu yang melakukan intimidasi terhadap warganya, sehingga menimbulkan keresahan.

Bahkan, ia mendapatkan informasi bakal ada pengukuran ulang lahan yang dilakukan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) Batam.

“Kemarin katanya hanya ruko di depan saja yang mau digusur. Tapi permukiman kita juga diganggu pakai preman. Kami sudah tak tahan,” kata Anwar, Kamis (9/2).

Menurut Anwar, permasalah terkait lahan warga telah selesai dibahas saat rapat bersama DPRD Kota Batam beberapa waktu lalu.

“Kami tinggal di sini, rumah kami di sini, makanya kami ribut, tidak nyaman kami dibuat jadinya,” kata dia.

Sementara Direktur PT Kammy Mitra Indo, Izzy Samsu Marsin membantah tuduhan, bahwa pihaknya menggunakan jasa preman untuk mengintimidasi warga Sei Nayon.

Ia mengatakan, di lokasi hanya ada petugas dari BPN dan pihak kepolisian, tak ada preman.

“Ini lahan PT Citra Mitra Graha yang sah. Sertifikatnya ada dan jelas itu milik perusahaan. Kami di sini selaku pengembangnya,” ujar Izzy Samsu Marsin, saat dikonfirmasi.

Dia menjelaskan, bahwa patok yang sebelumnya dipancang telah dicabut oleh oknum penggarap di lokasi.

Lalu, lanjut dia, oknum penggarap itu akan mengkavling-kavlingkan lahan tersebut untuk dijual.

“Tolong pengertiannya. Ini lahan sah milik perusahaan. Kami akan laporkan oknum itu ke polisi. Kami juga menyarankan, agar warga yang tertipu oleh oknum itu untuk meminta ganti rugi ke mereka,” ujar Izzy.

Ia juga meminta kerjasama yang baik antara perusahaan dan masyarakat setempat. Izzy juga mengusulkan agar masalah lahan perlu didudukkan bersama warga dan tokoh masyarakat di Sei Nayon.

Tak sampai di situ. Ia mengaku tak bakalan lepas tangan dengan warga yang terdampak. Malah dirinya menawarkan lahan pengganti yang berlokasi di kawasan Piayu dan teknisnya disesuaikan dengan aturan dari Perka BP Batam.

“Kami sudah sampaikan legalitas lahan itu ke BP Batam. Respon para pejabat di BP Batam pun sangat baik. Jadi kami harap warga mohon pengertiannya. Saya pribadi pasti akan memanusiakan manusia,” tutupnya.