Golkar Kepri Targetkan 20 Persen Kursi di DPRD Kabupaten/Kota hingga Provinsi

Bendahara DPD Partai Golkar Kepulauan Riau (Kepri), Asmin Patros. (Foto:Muhammad Ishlahuddin/Ulasan.co)

BATAM – DPD Partai Golkar Kepulauan Riau (Kepri), menargetkan 20 persen kursi di DPRD kabupaten/kota dan provinsi di Kepri pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Bendahara DPD Partai Golkar, Asmin Patros mengatakan, Golkar Kepri harus optimis mendapatkan suara lebih di setiap kabupaten/kota dan provinsi melebihi Pemilu 2019 silam.

“Misal 2019 dapat 10 ribu, dan sekarang harus lebih 10 ribu. Biar bertambah kursinya,” kata Asmin Patros, saat menghadiri acara Rakornis Pemenangan Pemilu 2024 Partai Golkar Kepri di Pasific Hotel, Ahad 26 Desember 2023.

Asmin juga menargetkan, mendapatkan lima kursi untuk DPRD Provinsi Kepri dari tiga dapil di Kota Batam.

“Kalau Batam bisa nyumbang lima kursi. Insyaallah (DPRD) provinsi juga kita dapat 10 kursi,” tambah Asmin.

Menurutnya, penetapan capres dan cawapres juga berdampak kepada Pemilu 2024 mendatang. Salah satunya, pemilihan Gibran Rakanuming Raka yang diusung Golkar mendampingi capres Prabowo Subianto.

Baca juga: Diusung Kembali di Pilkada Kepri 2024, Ansar: Saya Golkar Tulen, Tak Lompat-Lompat

“Dampaknya kepada kelompok milenial. Suara milenial cukup banyak. Jadi optimis kita dapat suara milenial,” ujar dia.

Asmin juga menyinggung terkait Pilkada Wali Kota Batam dan Gubernur Kepri. Menurutnya, jika Golkar berhasil meraih 20 persen kursi di DPRD Batam, kemungkinan pihaknya akan mengusung calon dari Golkar untuk maju dalam pilkada 2024 mendatang.

“Kita memang sudah lama tidak mengusung calon. Kita akan lihat hasil pemilu nanti. Jika tercapai target kita, bukan tidak mungkin kita akan mengusung calon sendiri,” kata dia.

Asmin menambahkan, Ia mengingkan kompetisi secara sehat dari caleg Golkar yang akan betarung nanti dan menghindari pelanggaran-pelanggaran dalam pemilu.

“Kita ingin caleg bisa lebih fokus untuk masing-masing meraih suara sebanyak-banyaknya. Setiap dapil kalau bisa dapat kursi lebih dari satu,” ungkapnya.

Ia juga berharap kepada masyarakat, agar menggunakan hak pilih dengan baik. Jangan karena perbedaan pilihan merusak silaturrahmi.

“Pilihan boleh beda. Tetapi kita tetap satu, Indonesia,” kata dia.