Rumah Dijanjikan untuk Warga Rempang Masih Hutan, Sekarang Baru Buka Jalan

Lahan untuk Hunian Warga Rempang
Lahan yang direncanakan untuk perumahan warga Rempang yang direlokasi di Kecamatan Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. (Foto: Muhamad Ishlahuddin)

BATAM – Pemerintah mulai membuka akses jalan menghubungkan antara Camp Vietnam dan Dapur 3 di Kecamatan Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, sejak Rabu (13/09). Rencananya di situ akan dibangun hunian tetap untuk warga Pulau Rempang terdampak relokasi.

Menurut salah satu pekerja yang namanya takingin disebutkan mengatakan, tak mengetahui akan diperuntukkan untuk apa jalan yang mereka buat. Mereka hanya diminta untuk bekerja.

“Kami cuma kerja, tak tahu mau dibuat apa ini,” kata dia saat ditemui Ulasan.co, Kamis (14/09).

Sementara itu, salah seorang pemilik lahan yang terdampak pembukaan jalan tersebut, Anjur Sihite (59) mengatakan, petugas telah memasang patok kayu berewarna merah di wilayahnya. Petugas tersebut tak pernah berkoordinasi dengannya secara langsung.

“Iya kenak pembukaan jalan ini kalau kami hitung pas satu hektare,” kata Anjur.

Alat berat membuka jalan
Alat berat tengah membuka lahan jalan untuk permukiman warga Rempang terdampak relokasi di Kecamatan Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. (Foto: Muhamad Ishlahuddin)

Tanaman yang ada di kebunnya akan diganti. Namun, berapa jumlah ganti rugi yang diberikan kepadanya belum diketahui.

“Nilainya sudah tertera dalam daftar dia orang. Kelapa saya yang kena 80 batang,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Badan Pengusahaan (BP) Batam, Ariastuty Sirait membenarkan, bahwa pihaknya membenarkan bahwa pekerjaan yang mereka lakukan untuk proses pembukaan jalan.

“Iya akses jalan untuk hunian tetap,” kata dia.

Hunian tetap yang kini direncanakan untuk masyarakat belum ada wujudnya. Hanya hutan dan bukit dan belum terlihat adanya orang yang mulai menggarap lahan.

“Tunggu buka akses jalan dulu,” kata dia.

Baca juga: Relokasi Rempang Tetap Lanjut, Warga Sementara Akan Dipindah ke Rusun
Baca juga: Kampung-Kampung di Rempang Sepi, Warga Sembunyi Takut Ditangkap Polisi

Sebelumnya diberitakan, salah seorang warga Rempang, Hasniah (49) mengatakan, rumah yang dijanjikan sebagai ganti rugi hingga kini belum nampak wujudnya.

Hanya sebuah gambar kecil disudut kiri brosur yang dibagikan Badan Pengusahaan (BP) Batam.

“Kami butuh bukti nyata, kalau rumah sudah terbukti ada kami siap pindah. Kalau rumah belum ada kami mau tidur di mana. Barang kami tarok di mana? makan sehari-hari dari mana?” Kata dia, Jumat (08/09).

Menurutnya, jika Kepala BP Batam, Muhammad Rudi bijak, dia sudah bangunkan warga rumah terlebih dahulu, baru merencanakan penggusuran.

“Sebelum Rudi membuatkan rumah, kami tak mau keluar,” kata dia.

Hasniah mengatakan, apa yang kini warga lakukan bukan untuk menghalangi, tapi sebagai bentuk menuntuk kejelasan atas hak mereka yang masih belum menemui titik terang.

“Buatkan dulu rumah, ini aja belum ada kejelasan. Ingat, Pak, azab Allah itu lebih kejam, sekecil apa pun kejahatan azab Allah itu pedih,” kata dia. (*)

Ikuti Berita Lainnya di Google News