TANJUNGPINANG – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad meminta masing-masing kepala daerah kabupaten/kota di Kepri cegah peningkatan kasus stunting pada anak.
Menurut Ansar, masing-masing pemerintah kabupaten/kota harus bisa mengidentifikasi persoalan apa yang harus dilakukan agar angka stunting tidak meningkat.
“Stunting bukan hanya persoalan kekurangan gizi pada anak. Karena di Kepri, kebutuhan protein hewani sangat cukup,” ujar Ansar disela-sela Rakerda BKKBN di Hotel CK, Kamis (02/02).
Ansar menyampaikan, pengaruh gaya hidup ibu hamil disaat ini yang banyak menggunakan berbagai macam obat-obatan sehingga berpengaruh terhadap kehamilan.
“Pola asuh juga tidak boleh keliru. Apalagi kalau anaknya makan mie instan tiap hari,” kata Ansar.
Ia menyampaikan, posyandu akan menjadi garda terdepan untuk mengecek perkembangan kehamilan dan tumbuh kembang anak.
“Mudah-mudahan dengan kolaborasi di semua tingkat, stunting di Kepri bisa stabil,” ucapnya.
Sementara itu Hasto Wardoyo, Kepala BKKBN RI berharap, penurunan angka stunting dapat menurun secara drastis dan menargetkan penurunan 3 persen pada tahun 2023.
“Kalau sekarang angka stunting masih 15 persen, mudah-mudahan akhir tahun nanti bisa 13 hingga 12 persen,” ujar Hasto.
Menurutnya, angka stunting di Kepri merupakan angka terendah dan merata ketimbang daerah lainnya di Indonesia.
“Kita lihat kesenjangannya merata dan tidak tinggi. Kalau ini bisa dipertahankan, Insya Allah akan menjadi tolak ukur nasional,” pungkasnya.
Baca juga: BAAS, Upaya Pemko Batam Mencegah Stunting