Gubernur Kepri Berhasil Tuntaskan Pelayanan Transportasi Laut Maupun Darat

Bentor
Gubernur Kepri Ansar Ahmad saat menggunakan becak motor listrik bantuan Kemenhub untuk wisata Pulau Penyengat. (Foto: Diskominfo Kepri)

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) berhasil menyiapkan pelayanan di sektor perhubungan darat maupun laut. Kerja-kerja nyatanya pun diapresiasi baik masyarakat hingga pemerintah pusat.

Kerja keras dan konsisten ini tentunya sebagai wujud mendukung Visi dan Misi Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina. Berikut capaian-capaian yang sudah berhasil dibangun dan dinikmati langsung masyarakat secara luas. Capaian ini adalah tekat Gubernur Ansar Ahmad dalam menuntaskan pelayanan di sektor transportasi laut maupun darat.

Gubernur Kepri Semringah Pulau Penyengat Punya Bentor Listrik

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, tampak sangat bergembira menyaksikan becak motor (bentor) listrik diturunkan dari dermaga tradisional Pulau Penyengat, Tanjungpinang.

Sebanyak belasan bentor tersebut sengaja disiapkan untuk menghidupkan aktivitas berwisata di Pulau Penyengat, saat wisatawan ingin menjelajahi kawasan wisata budaya dan sejarah yang sudah terkenal mendunia di pulau tersebut.

Sedikitnya, 11 unit kendaraan listrik yang siap dioperasikan sebagai alat transportasi guna menggantikan becak montor (bentor) yang selama ini melayani para wisatawan datang berkunjung.

Saat penyerahan secara simbolis, Ansar Ahmad tampak didampingi Sekretaris Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI Aminullah. Para rombongan tidak hanya menyerahkan kendaraan berwisata tersebut, namun juga turut diserahkan bantuan berupa life jacket sebanyak 100 unit serta Ring Buoy 30 buah.

Amirullah di hadapan Gubernur Ansar berjanji siap menambah bantuan bentor listrik yang saat ini diperuntukkan sebagai transportasi pengunjung dan wisatawan ke Pulau Penyengat

Ia menamainya dengan becak listrik ‘Gelis’ itu secara bertahap akan menggantikan bentor yang selama ini dimanfaatkan wisatawan untuk berkeliling di Penyengat. Amirullah menyebut kehadiran becak listrik ini bisa menjadi dukungan pemerintah pusat untuk mewujudkan Pulau Penyengat sebagai pulau yang ramah lingkungan.

“Kami ingin Pulau Penyengat menjadi pulau yang bersih, sehat, dan lestari. Dengan becak listrik, kami harapkan polusi udara dan suara bisa berkurang, sehingga nilai wisata di Pulau Penyengat bisa semakin meningkat,” kata Amirullah.

Bantuan tersebut, tentunya sangat disambut baik Ansar Ahmad. Ia tampak sangat gembira. Bahkan mengapresiasi pemerintah pusat terutama Kementerian Perhubungan atas perhatiannya terhadap Penyengat.

Memang, selama masa kepemimpinannya Pulau Penyengat terus mendapatkan perhatian, mulai darirevitalisasi di berbagai aspek, serta sarana lainnya. Hal ini sebagai mendukung peningkatan pariwisata di Pulau Penyengat semakin bagus.

“Kami sangat berterima kasih kepada Kementerian Perhubungan yang telah memberikan bantuan yang sangat bermanfaat bagi masyarakat Pulau Penyengat. Dengan adanya becak listrik, kami yakin nilai wisata di Pulau Penyengat akan semakin menarik bagi wisatawan,” ujarnya sumringah.

Menteri Bappenas ri suharso saat berkunjung ke Tanjungpinang menunjau pelantar Kuala Riau, (Foto: Dok Diskominfo Kepri)

MenPPN/Bappenas RI Apresiasi Pembangunan Pelabuhan Kuala Riau

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengapresiasi kerja nyata Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad dalam menuntaskan proyek Pembangunan Pelabuhan Kuala Riau (Pelantar 1 dan Pelantar 2) saat kunjungan kerjanya di Tanjungpinang, 1 Desember 2023.

Suharso langsung didampingi Ansar Ahmad dan Kepala Dinas Perhubungan Kepri langsung meninjau dan memastikan langsung pembangunan berjalan sesuai rencana serta menganalisis apa manfaat lanjutannya yang dapat berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Pembangunan Pelabuhan Kuala Riau (Integrasi Pelantar 1 dan Pelantar 2), merupakan salah satu upaya pencapaian Visi-Misi Kepulauan Riau 2021-2026 yakni ‘Terwujudnya Kepulauan Riau yang Makmur, Berdaya Saing, dan Berbudaya,’ melalui percepatan pembangunan infrastruktur dan pengintegrasian konektivitas antarpulau.

Pembangunan Pelabuhan Kuala Riau juga selaras dengan mewujudkan Tanjungpinang sebagai pusat produksi dan distribusi barang dan jasa, melalui penyediaan sarana dan prasarana transportasi yang terintegrasi.

Untuk dapat membangun Pelabuhan Kuala Riau, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau bekerja sama dengan Millennium Challenge Account – Indonesia II (MCA-I II) untuk mempersiapkan dan menerapkan rencana integrasi Pelabuhan Pelantar I dan Pelantar II. MCA-I II merupakan badan pengelola dana hibah dari Pemerintah Amerika Serikat melalui Millennium Challenge Corporation (MCC).

Dalam pengembangan Pelabuhan Kuala Riau ini, sistem penganggaran yang dilakukan sepenuhnya melalui Bappenas dan program ini akan dilaksanakan secara bertahap yakni mulai dari tahun 2023 hingga 2027 dengan estimasi kebutuhan anggaran sebesar Rp740 Miliar.

Adapun lingkup rencana Pengembangan Pelabuhan Kuala Riau melalui Program MCC meliputi pembangunan Dermaga kapal boat/yacht untuk penumpang komuter antar pulau, pembangunan Fasilitas reparasi kapal (docking), Pembangunan dermaga dari semula 215 m menjadi 400 m, Platform untuk parkir dan pergudangan serta area club & water sport.

Kepada Tim MCC yang ikut dalam peninjauan ini Menteri Bappenas berpesan agar pembangunan Pelabuhan Kuala Riau menggunakan konsep smart city dengan memperhatikan perubahan iklim. Penanganan sampah serta alur pergerakan air baik dari darat maupun dari laut menuju ke darat juga harus diperhatikan guna menjaga pelabuhan jetty yang dibuat agar bisa bertahan lama.

Sementara itu Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad menyatakan, pengembangan Pelabuhan Kuala Riau sangat mendesak karena berperan sebagai pintu masuk utama logistik bagi masyarakat Tanjungpinang.

“Dengan peningkatan kinerja Pelabuhan Kuala Riau, kami yakin akan mempercepat arus barang di Tanjungpinang, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada perekonomian kota ini,” ujar Ansar.

Gubernur Kepri
ansar ahmad saat menunjukkan master plan perencanaan pembangunan pelabuhan di sejumlah daerah di Kepri. (Foto: Diskominfo Kepri)

Gubernur Kepri Berhasil Tuntaskan Pembangunan Pelabuhan di Berbagai Daerah

Sebagai provinsi kepulauan konektifitas sarana infrastruktur transportasi sangat berperan penting dalam mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar masyarakat. Hal ini sebagai upaya mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan pembangunan khususnya di bidang kemaritiman. Pemprov berhasil menuntaskan kerjanya hingga akhir tahun 2023.

Hal tersebut sesuai dengan visi misi kepemimpinan Gubernur Kepri Ansar Ahmad yakni Mempercepat Konektivitas Antar Pulau dan Pembangunan Infrastruktur Kawasan. Dalam upaya mewujudkan misi tersebut, ada lima pelabuhan yang diresmikan Pemprov Kepri.

Kelima pelabuhan tersebut adalah pelabuhan HDPE di Tarempa, pelabuhan HDPE di Pantai Indah Kijang, pelabuhan Kuala Maras di Letung, pelabuhan Penagi di Ranai, dan pelabuhan Selat Belia di Kundur.

Pemprov melalui Dinas Perhubungan telah telah mengalokasikan anggaran masing-masing untuk ponton HDPE di Pelabuhan Tarempa sebesar Rp2,284 miliar, sedangkan ponton HDPE di Pelabuhan Pantai Indah Rp2,259 miliar.

Sementara untuk ketiga pelabuhan lainnya, Pemprov Kepri berhasil menuntaskan pekerjannya. Melalui alokasi anggaran rehabilitasi pelabuhan Kuala Maras sebesar Rp11,250 miliar, rehabilitasi pelabuhan Selat Belia sebesar Rp7,867 miliar, dan pelabuhan Penagi sebesar Rp15,044 miliar.

Tentu komitmen tersebut, wujud kerjanya Gubernur Ansar, dalam perannya meningkatkan konektivitas warga di pesisir Kepri. Harapannya, pelabuhan dapat menjadi tumpuan untuk memperlancar perputaran ekonomi masyarakat.

Dalam berbagai kesempatan, Gubernur Ansar mengungkapkan dengan infrastruktur dan fasilitas penunjang yang mumpuni, pembangunan pelabuhan menjadi kunci untuk melancarkan distribusi demi menjadi roda penggerak perekonomian masyarakat.

Bagi Ansar, konektivitas tidak hanya sekadar menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lain, tapi juga menghubungkan potensi-potensi yang ada di setiap wilayah itu.

“Kelancaran barang dan jasa sangat dibutuhkan di Kepri karena wilayah Kepri ini sebagian besar adalah laut. Tentu ujungnya adalah mendorong perkembangan ekonomi,” tutur Gubernur Ansar.

Kerja keras Gubernur Ansar memperkuat konektivitas antar wilayah di Kepri juga mendapat respon positif dari pemerintah pusat yang membantu sektor transportasi di Provinsi Kepri. Hasilnya Kementerian Perhubungan memberikan KMP Bahtera Nusantara 03 untuk melayani rute Tanjung Uban-Tambelan-Sintete. Kemenhub juga mengalokasikan biaya subsidi sebesar Rp11,57 miliar untuk pengoperasian KMP Bahtera Nusantara 03.

Baca juga: Dishub Kepri Minta Pelabuhan Internasional Siapkan Protokol Kesehatan

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News