IndexU-TV

Harga Kopi di Tanjungpinang Meroket, Kini Capai Rp10 Ribu per Cangkir

Pelayan di salah satu Kedai Kopi saat meracik kopi untuk pelanggan. (Foto:Ardiansyah Putra/Ulasan.co)

TANJUNGPINANG – Harga secangkir kopi di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) meroket, baik itu kopi ‘O’ maupun kopi susu. Untuk harga kopi ‘O’, biasanya per cangkir Rp7 ribu kini naik menjadi Rp8 ribu.

Sedangkan untuk per cangkir kopi susu pedagang mematok harga Rp9 ribu hingga Rp10 ribu. Namun ada juga kedai kopi mematok harga kopi ‘O’ per cangkir Rp9 ribu.

Salah pedagang di kedai kopi di kawasan Batu 5 Tanjungpinang, Santi menyebutkan, kenaikan tersebut lantaran harga bahan baku bubuk kopi yang biasa dipakainya mengalami kenaikan harga.

Santi menambahkan, kenaikan tersebut sudah terjadi sejak empat hari terakhir, dimana harga per kilogramnya sebelumnya hanya Rp90 ribu menjadi Rp120 ribu.

“Iya naik harga bubuk kopinya. Kalau kami biasa pakai bubuk kopi hawai. Makanya kami naikin juga harga kopi,” kata Santi saat ditemui, Kamis 16 Mei 2024.

“Kalau biasanya kopi susu harganya secangkir Rp8 ribu, untuk kopi ‘O’ itu Rp7 ribu. Sekarang naik seribu karena bahan baku bubuk kopi yang kami pakai naik,” sambung dia.

Dia menambahkan, dikedai kopinya masih bisa menggunakan kopi bubuk lain untuk menekan harga agar tetap sama. Namun cita rasa yang dihasilkan akan berbeda.

“Bos kami yang nentuin karena rasanya juga lebih enak. Kita ikut aja,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan Kurnia, salah seorang pedagang kopi lainnya. Ia mengaku, harga bubuk kopi jenis Hawai mengalami kenaikan harga. Sehingga banyak penjual kopi yang menaikan harga secangkir kopi.

“Kalau bahan baku dari sananya naik, mau tidak mau juga pasti naik harganya,” sebut Kurnia.

Kendati demikian, menurutnya rasa yang dihasilkan dari bubuk kopi lain tidak jauh beda. Oleh sebab itu dia lebih memilih mengganti bubuk kopi lain.

“Rasa tidak jauh beda. Tapi karena takut pelanggan labur, makanya saya ganti ke bubuk kopi lain yang lebih murah biar harga tetap sama,” jelasnya.

“Paling kepekatannya aja kita tambah agar pekat kopi dari bubuk lain tidak jauh beda,” tutupnya.

Exit mobile version