Harga Makanan di Bandara Lebih Mahal, Mengapa?

Penumpangdi Bandara RHF Tanjngpinang, Kepri. (Foto:Ardiansyah Putra/Ulasan.co)

Hai sahabat Ulasan. Mungkin Anda pernah membeli makanan dan minuman di gerai yang berada di bandara atau airport, entah itu segelas kopi, air mineral bahkan sebungkus roti kering sambil menunggu jam keberangkatan pesawat.

Bagaimana soal harga, segelas kopi atau sepotong roti jika dibandingkan di luar bandara. Umumnya, harga makanan dan minuman di bandara jauh lebih mahal.

Anda yang sering melakukan perjalanan udara tentu sudah tidak terkejut, dengan kenyataan harga-harga makanan lebih mahal bila dibandingkan dengan tempat-tempat umum lainnya.

Sudah lumrah, jika membeli makanan atau minuman di bandara, siap-siap merogoh kocek lebih dalam. Tapi, harga yang lebih mahal itu tentu bukan tanpa penyebab.

Terdapat sejumlah hal yang membuat makanan atau minuman di bandara dijual dengan harga lebih tinggi. Lalu, apa alasan harga makanan dan minuman di bandara lebih mahal dari di tempat-tempat umum lainnya.

Berikut ada tiga alasan kenapa harga makanan dan minuman di bandara lebih mahal, seperti dikutip dari situs konsultasi bisnis danpeer-to-peer (P2P) lending.

1. Biaya sewa tempat yang tinggi

Gerai atau outlet yang beroperasi di area bandara, dikenakan harga sewa bulanan yang sangat tinggi.

Harga sewanya tergantung dari kebijakan masing-masing bandara. Biaya sewa tersebut biasanya, belum termasuk pengeluaran untuk pembangunan gerai, tagihan listrik, dan lainnya.

Bahkan si penyewa gerai pun harus menaikkan harga makanan dan minuman, sebagai hitung-hitungan bisnisnya.

Lantaran biaya sewa gerai yang mahal. Kebijakan tersebut demi menutupi biaya operasional yang bengkak.

2. Segmen pasar khusus

Sebagai area dengan zona keamanan tinggi, penumpang tidak dapat membawa makanan dan minuman sembarangan ke bandara.

Karena kondisi itu, penumpang pun terpaksa memilih membeli makanan atau minuman di bandara.

Penyewa gerai pun bisa membebankan biaya lebih kepada para pengunjung bandara karena adanya keterbatasan tersebut.

Sebenarnya, tempat makan di bandara menargetkan orang-orang dalam perjalanan transit dan pelancong yang mengalami keterlambatan penerbangan.

3. Berbagi keuntungan dengan pihak bandara

Gerai di area bandara juga biasanya memiliki kesepakatan untuk profit sharing atau bagi hasil keuntungan.

Sebagai bisnis yang high-risk dan fluktuatif, bisnis penerbangan menerapkan kebijakan itu.

Jadi, selain pemasukan dari aktivitas penerbangan, bandara juga fokus ke pemasukan lain. Salah satunya adalah dengan mengandalkan pemasukan dari profit sharing dengan penyewa tempat di bandara.

Alasan ini membuat penyewa gerai menjual makanan dan minuman mereka lebih mahal.