JAKARTA – Hari ini tepat satu tahun agresi militer Israel di Jalur Gaza, Palestina, Senin 07 Oktober 2024. Selama satu tahun agresi, tercatat puluhan ribu korban tewas dan menimbulkan banyak kerusakan rumah hingga infrastruktur.
Sebelumnya, sebanyak 26 orang tewas dalam serangan udara Israel ke sebuah masjid dan sekolah di Gaza, Ahad 06 Oktober 2024 pagi waktu setempat.
Sebaliknya, kelompok perlawanan Palestina, Hamas memuji serangan 7 Oktober 2023 terhadap Israel dengan menyebutnya sebagai serangan gemilang.
Pujian yang disampaikan dalam pesan video itu disampaikan pada hari Ahad, 06 Oktober 2024. Sehari menjelang peringatan setahun operasi Badai al-Aqsa di Israel selatan yang memicu perang habis-habisan di Gaza sekarang ini.
Melansir dari Anadolu Agency, agresi militer Israel di Palestina ini merupakan salah satu konflik paling merusak di abad ke-21.
Agresi Israel juga menjadi perang paling mematikan bagi warga Palestina, dalam sejarah konflik Israel-Palestina.
Berikut rangkuman berbagai bentuk kerusakan yang terjadi di Gaza selama satu tahun agresi brutal pasukan Zionis.
Korban jiwa
Korban jiwa akibat agresi Israel di Jalur Gaza telah mencapai 41.870 orang. Sementara itu, korban luka-luka mencapai 97.166 orang dan 11.000 orang masih dilaporkan menghilang.
Sisa sandera
Menurut catatan pemerintah Israel, sebanyak 101 orang masih disandera oleh kelompok milisi Hamas di Jalur Gaza sejak Oktober 2023. Sekitar 31 orang di antaranya diyakini telah meninggal dunia.
Ratusan sekolah hancur
Total 456 sekolah, universitas, dan gedung pendidikan rusak atau hancur akibat agresi Israel di Jalur Gaza.
Per 27 Agustus, Kementerian Pendidikan Palestina melaporkan lebih dari 10.888 anak tewas, bersama dengan 529 guru dan staf administrasi.
Sementara itu, total 17.224 anak dan 3.686 guru mengalami luka-luka.
Berdasarkan rekapitulasi laporan ABC News, setidaknya 718.000 siswa di Gaza mengalami gangguan pendidikan imbas perang ini.
Kemudian, menurut UNICEF, setidaknya 45.000 anak berusia enam tahun kehilangan kesempatan pertama mereka untuk mulai bersekolah.
Ribuan rumah rusak
Data Kelompok Kerja Teknis Perumahan, Tanah, dan Properti melaporkan pada September setidaknya 297.000 unit rumah di Gaza mengalami kerusakan, dengan 87.000 rumah tercatat hancur total.