BATAM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, mencatat 10 penyakit paling banyak diderita warga priode Januari-Juni 2023.
“Hipertensi jadi penyakit nomor satu paling banyak diderita warga Batam periode Januari-Juni 2023 dengan total 43.610 kasus,” kata Kepala Dinkes Kota Batam, Didi Kusmarjadi, Kamis (20/07).
Penyakit nasofaringitis akut di urutan kedua dengan total 19.034 kasus, ketiga penyakit infeksi saluran pernapasan (ISPA) dengan 16.704 kasus. Keempat penyakit gangguan pencernaan 16.666 kasus, kelima diabetes mellitus tipe 2 13.363 kasus, keenam demam tanpa diketahui penyebabnya 10.415 kasus, ketujuh diare dan gastroenteritis 6.764 kasus, kedelapan nyeri otot 8.375 kasus, kesembilan faringitis akut 4.992 kasus dan kesepuluh dermatitis kontak alergi 4.530 kasus.
Didi menjelaskan, ada beberapa faktor penyebab penyakit hipertensi, seperti kurang olahraga, kurangnya konsumsi buah dan sayur, merokok, stres dan kegemukan atau obesitas.
“Untuk pencegahan, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan seperti rutin berolahraga, memeriksa kesehatan secara berkala dan menghindari asap rokok,” kata dia.
Selain itu, cara lainnya juga dengan istirahat yang cukup, diet yang seimbang dan kelola stres.
Hipertensi juga disebut sebagai ‘the silent killer’ karena sering tanpa keluhan, sehingga penderita tidak mengetahui dirinya menyandang hipertensi dan baru diketahui setelah terjadi komplikasi.
Kerusakan organ target akibat komplikasi hipertensi akan tergantung kepada besarnya peningkatan tekanan darah dan lamanya kondisi tekanan darah yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati.
Sementara itu, Didi juga menjelaskan terkait banyaknya warga Batam yang menderita ISPA. Menurutnya, penyakit ISPA memiliki sifat yang umum, jadi tidak berdasarkan diagnosa. Infeksi saluran pernapasan, batuk, pilek, flu masuk dalam kategori ISPA.
“ISPA ini gejalanya ringan, hanya pilek, demam, flu biasa. Kemudian karena dia sifatnya virus, jadi merata sifatnya pandemi,” kata Didi.
Baca juga: Pemkot Batam Janji Beri Sarana Pemadam Kebakaran di Pulau Buluh
Didi menilai, ISPA merupakan penyakit musiman, sehingga jika banyak orang kena flu maka akan menular dan penderita flu akan semakin banyak.
Gejala umum lainnya penyakit ISPA ini adalah nyeri kepala, hidung tersumbat, nyeri tenggorokan, timbul gejala sinusitis (hidung beringus, demam dan wajah terasa nyeri), kekurangan oksigen sehingga menyebabkan warna kulit menjadi kebiruan, dan kesulitan untuk bernapas.
Didi pun membagikan cara mencegah penyakit ISPA, yaitu dengan menghindari kebiasaan merokok, sering cuci tangan dan senantiasa bersih terutama setelah beraktivitas di tempat umum.
“Minimalisir sentuhan tangan pada wajah terutama pada bagian mulut dan hidung, banyak mengonsumsi makanan yang mengandung serat, mengonsumsi vitamin untuk menambah kekebalan tubuh, dan olahraga secara teratur,” kata dia. (*)
Ikuti Berita Lainnya di Google News