Hai Sahabat Ulasan. Hampir dua bulan polemik soal rencana investasi industri kaca berskala besar di Pulau Rempang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), belum terselesaikan. Sejak itu pula, banyak pembaca yang ingin mengetahui sejarah Pulau Batam.
Kali ini, ulasan.co mengulas sejarah Batam yang penting untuk diketahui, dikutip dari situs resmi pemerintahan setempat, Kamis (12/10). Kota Batam adalah sebuah kota terbesar di Provinsi Kepri. Wilayah Kota Batam terdiri dari Pulau Batam, Pulau Rempang dan Pulau Galang dan pulau-pulau kecil lainnya di kawasan Selat Singapura dan Selat Malaka.
Pulau Batam, Rempang, dan Galang terkoneksi oleh Jembatan Barelang. Batam merupakan bagian dari kawasan khusus perdagangan bebas Batam-Bintan-Karimun (BBK).
Batam merupakan salah satu kota dengan letak yang sangat strategis. Selain berada di jalur pelayaran internasional, kota ini memiliki jarak yang sangat dekat dan berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia.
Sebagai kota terencana, Batam merupakan salah satu kota dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia. Ketika dibangun pada tahun 1970-an oleh Otorita Batam (saat ini bernama BP Batam), kota ini hanya dihuni sekitar 6.000 penduduk dan dalam tempo 40 tahun penduduk Batam bertumbuh hingga 158 kali lipat.
Pulau Batam dihuni pertama kali oleh orang melayu dengan sebutan orang selat sejak tahun 231 Masehi. Pulau yang pernah menjadi medan perjuangan Laksamana Hang Nadim dalam melawan penjajah ini digunakan oleh pemerintah pada dekade 1960-an sebagai basis logistik minyak bumi di Pulau Sambu.
Baca juga: Update Rempang-Warga Berselawat dan Berpantun Nyatakan Sikap Tolak Relokasi
Baca juga: Cerita Warga Rempang Bersedia Direlokasi ke Hunian Sementara
Baca juga: UMRAH Bantah Adanya Pembuatan Kajian AMDAL di Rempang
Ikuti Berita Lainnya di Google News